Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Segmen Low MPV atau Low SUV 7 seater di Indonesia, mungkin menjadi segmen yang sangat menggiurkan bagi para merek otomotif. Besarnya minat konsumen di Indonesia terhadap dua segmen tersebut, menjadi salah satu alasan utamanya.
ADVERTISEMENT
Tidak heran, bila beberapa merek otomotif di tanah air tertarik untuk mencoba peruntungannya bermain di segmen tersebut. Meski kedua segmen itu terbilang menggiurkan, hal itu nampaknya tidak membuat Morris Garage atau MG , tertarik untuk bersaing di segmen tersebut
Jenama asal Inggris itu, justru lebih memilih untuk meluncurkan ZS sebagai ‘senjata’ perdananya untuk bertarung di pasar otomotif Indonesia. Pemilihan ZS yang merupakan sebuah SUV kompak 5 seater, tentu bukan tanpa alasan.
Pabrikan yang bermarkas di Birmingham, Inggris, ini menilai besarnya potensi konsumen anak muda di Indonesia, menjadi alasan utama pihaknya menghadirkan ZS terlebih dahulu.
“Studi kami menunjukkan bahwa SUV merupakan tren masa kini, terutama untuk kalangan anak muda yang penuh semangat dan memiliki jiwa eksplorasi tinggi,” jelas Arief Syarifudin, Marketing and PR Director of MG Motor Indonesia, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Arief juga tidak menampik, bila ZS memang akan difokuskan oleh pihaknya untuk menyasar konsumen anak muda, mulai dari generasi X, Y, hingga Z. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, mulai dari desain eksterior yang hadir dengan bahasa desain khas Inggris, yaitu Brit Dynamic, interior yang mewah, fitur yang lengkap, tenaga dan pengendalian yang mumpuni, serta harga yang sangat kompetitif, Arief optimis ZS akan bisa diterima dengan baik oleh pasar Indonesia.
“Kami percaya dengan kualitas yang dibalut dengan pengalaman hampir seratus tahun, produk yang MG tawarkan untuk masyarakat Indonesia dapat benar-benar meredefinisikan harapan akan kendaraan yang dinamis,” terang Arief.
Sayangnya, meski sudah sangat optimis dapat bersaing di pasar otomotif Indonesia, MG masih belum mau mengungkap target penjualannya di tahun perdananya. Dengan kehadirannya di saat situasi pandemi virus Corona yang tinggi serta mulai lemahnya perekonomian di Indonesia, MG mengaku hanya bisa realistis.
ADVERTISEMENT
Tentu, akan sangat menarik untuk menantikan kiprah MG di Indonesia. Akankah jenama asal Inggris ini mampu bersaing dan bertahan lama di pasar otomotif Indonesia? Atau justru akan tenggelam di tengah gempuran merek-merek Jepang? Kita tunggu saja.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!