Lebih Irit Mobil Manual atau Matik?

3 Desember 2019 7:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Salah satu pertimbangan konsumen dalam memiliki mobil adalah soal konsumsi bahan bakar. Bukan tanpa sebab, mereka, termasuk Anda tak mau dompet tipis karena mobil yang doyan mampir ke SPBU.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah benar mobil matik lebih boros daripada manual?
Service Manager Honda Mitra Lenteng Agung, Winlly Y.O Wawolumaya, mengatakan bahwa anggapan mobil matik lebih boros dari mobil manual tidak sepenuhnya benar.
Sebab, kata dia, teknologi transmisi matik terus berkembang dan sejak era tahun 2000 hingga kini, pabrikan telah menemukan teknologi transmisi Continuously Variable Transmissions (CVT).
"Teknologi pada mobil matik sekarang udah ada namanya CVT. Bisa dikatakan mobil matik bisa lebih irit karena teknologi CVT tidak hanya melihat akselerasi awal dengan bahan bakar yang dihasilkan," kata Winlly kepada kumparan, Senin (2/12/2019).
Selain itu, perilaku berkendara juga menentukan hemat dan tidaknya konsumsi bahan bakar, baik itu mobil manual dan matik. Contohnya dengan mengemudi sesuai batas kecepatan maksimum dan minimum.
ADVERTISEMENT
"Normalnya untuk mobil di bawah 3.000 rpm dan di bawah kecepatan 60 km/jam, itu standar pengoperasian normalnya," ujar Winlly.
Lalu bagaimana dengan perjalanan jauh di jalan tol saat kendaraan lebih sering dipacu pada kecepatan tinggi?
Ilustrasi jalan tol di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: AFP/JIMIN LAI
Winlly mengatakan justru mobil yang menempuh perjalanan luar kota melewati tol lebih hemat bahan bakar. Saat berkendara di dalam perkotaan, konsumsi bahan bakar lebih boros karena lebih banyak hambatan seperti macet.
Bahan bakar akan lebih banyak terkuras saat awal akselerasi berkendara stop and go di dalam kota.
"Kalau kecepatan kita maksimum 100 km/jam (dan konstan) perjalanan di tol, bahan bakar bisa irit banget karena mobil di dalam kota lebih banyak berakselerasi stop and go sehingga pada gas awal lebih banyak membutuhkan bahan bakar. Jadi kalau sering rem lalu gas dan seterusnya mobil butuh bahan bakar 2 kali lipat dari biasanya," tutup Winlly.
ADVERTISEMENT