Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masalah rem blong kembali diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di tol Cipularang, Senin (3/9) kemarin. Tentunya, ini bukan kali pertama permasalahan rem blong menjadi penyebab utama dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Permasalahan rem blong, sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh perawatan yang tidak sesuai saja, namun juga bisa disebabkan oleh teknik berkendara yang salah.
Menurut Jusri Pulubuhu, pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), teknik pengereman yang salah saat melaju di jalan yang menurun panjang, juga bisa membuat kinerja rem menjadi kurang maksimal.
Adapun Jusri menjelaskan beberapa teknik pengereman yang dapat dilakukan saat melalui jalan menurun yang panjang.
Biasanya, beberapa orang pasti akan terus menginjak pedal rem saat mobil melalui jalan yang menurun. Padahal, cara seperti itu justru berpotensi membuat rem mengalami brake fading.
“Jadi, sistem rem akan mengalami kegagalan fungsi yang diakibatkan oleh gesekan yang terlalu lama dan menimbulkan panas berlebih. Efeknya jelas menjadi brake fading dan pengereman menjadi tidak maksimal,” ujar Jusri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Jusri menyarankan agar pengemudi sesekali mengocok rem tersebut dengan cara menginjak pedal rem secara berulang-ulang.
Agar kinerja rem menjadi tidak berat, Jusri menyarankan agar saat melalui turunan yang panjang, gunakanlah teknik pengereman engine brake. Teknik pengereman engine brake sendiri, yaitu dengan cara memindahkan gigi transmisi ke yang lebih rendah .
“Dengan menurunkan ke gigi yang lebih rendah, otomatis kecepatan laju mobil akan ikut berkurang,” ucap Jusri.
Saat melakukan engine brake, Jusri juga menyarankan agar lakukanlah perpindahan gigi secara bertahap. Hindari memindahkan gigi secara loncat ke yang lebih rendah.
Contohnya, apabila saat melaju transmisi mobil berada di gigi 5, maka turunkanlah secara bertahap dan jangan langsung loncat ke gigi 2. Dan hindari menetralkan gigi mobil saat melaju di jalan yang menurun.
ADVERTISEMENT
Perpindahan penurunan gigi juga sebaiknya dilakukan sesaat sebelum mobil mulai melaju menurun. Hal tersebut agar kinerja engine brake dapat berfungsi maksimal.
“Perpindahan gigi sebaiknya dilakukan pada saat berada di puncak atau saat akan masuk ke turunan. Karena bila di tengah turunan, memungkinkan pengemudi menggunakan banyak rem,” jelas Jusri.
Terakhir, Jusri juga menyarankan agar pengemudi menjaga jarak aman dengan mobil di depannya. Dengan jarak yang terlalu dekat dengan mobil depan, dikhawatirkan akan membuat mobil menjadi sering mengerem.
“Terakhir sih, harus jaga jarak. Kalau antar kendaraan jaraknya terlalu dekat, maka berpotensi membuat rem menjadi sering diinjak,” ujar Jusri.
Tak lupa, Jusri juga mengingatkan agar para pengemudi atau pemilik mobil , untuk selalu memperhatikan dan rutin memeriksa kondisi sistem rem pada mobilnya masing-masing.
ADVERTISEMENT