Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Berkendara di area pegunungan yang didominasi dengan tanjakan curam memang perlu kemampuan mengemudi yang baik. Sejumlah orang, mungkin termasuk Anda kerap mematikan AC sejenak ketika harus melalui jalan dengan tanjakan yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Mematikan AC dianggap efektif untuk memberikan tenaga tambahan agar mobil bisa mematahkan tanjakan. Harry Yanto selaku Product Planning PT Kreta Indo Artha (KIA) mematikan Air Conditioner (AC) memang menjadi jurus jitu agar mobil mampu menanjak dengan mulus.
"Dengan menonaktifkan AC maka daya kuda kembali ke kondisi ke awal. Jadi dengan mematikan AC pada waktu menanjak itu dapat membantu mobil untuk dapat melintas tanjakan dengan lebih baik," kata Harry kepada kumparan, Kamis (28/2).
Saat AC menyala, lanjut Harry, kinerja mesin akan terbebani. Ia mencontohkan, untuk mobil dengan mesin bertenaga 100 daya kuda (dk) akan berkurang menjadi 95 dk bila AC dihidupkan.
"Lebih enteng memang untuk semua jenis mobil, tapi biasanya yang paling terasa ketika mematikan AC (saat tanjakan) mobil ber cc kecil. kalau cc besar menghasilkan 200 daya kuda kalau dipakai 5 masih ada 195 daya kuda yang bisa digunakan," katanya.
ADVERTISEMENT
Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi menambahkan, teknik lain untuk melalui tanjakan panjang adalah dengan mencari momentum.
"Lebih baik ditambah saja gasnya atau cari awalan yang tepat sebelum menanjak. Mematikan AC atau tidak itu pilihan masing-masing pemilik," paparnya.
Lantas, apakah mematikan dan menghidupkan AC secara tiba-tiba punya efek negatif?
"Pada dasarnya tidak akan merusak komponen AC karena sudah dirancang dengan kondisi tersebut. Karena AC akan mati juga secara otomatis apabila temperatur sudah tercapai," ia menjelaskan.