Memahami Gejala Understeer dan Cara Mengatasinya

20 Juli 2018 19:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ford Focus (Foto: dok. Autocar)
zoom-in-whitePerbesar
Ford Focus (Foto: dok. Autocar)
ADVERTISEMENT
Mayoritas kendaraan sekarang diproduksi dengan penggerak roda depan (FWD). Selain lebih murah dibuat, mobil FWD dipercaya memberikan traksi yang lebih baik dibandingkan mobil penggerak roda belakang (RWD), ini karena bobot mesin menekan ke roda yang digerakkan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja kemajuan teknologi pada ban dan fitur aktif pada kendaraan, tetap tidak mengubah fakta bila kendaraan FWD juga rentan terhadap understeer. Umumnya understeer terjadi pada kendaraan FWD karena roda depan selain harus berbelok juga berakselerasi pada saat yang bersamaan. Namun, apa itu understeer?
Autobuzz melansir, understeer adalah kondisi ketika roda depan tidak dapat dikendalikan sesuai putaran kemudi, sehingga kendaraan hanya bergerak lurus. Hal ini terjadi saat mobil hendak menikung pada kecepatan tinggi, namun as roda depan tidak dapat mengatasi tikungan, alhasil ban depan kehilangan traksi kemudian yang terjadi selanjutnya mobil meluncur ke arah sudut laju kendaraan, bukannya menikung.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan understeer adalah saat menerapkan pengereman keras (hard braking), dan roda depan terkunci, pada saat yang bersamaan roda depan akan sulit dikendalikan meskipun sudah diputar dengan setir, selanjutnya mobil akan meluncur lurus sesuai arah datang kendaraan.
ADVERTISEMENT
Test drive All New Suzuki Ertiga. (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Test drive All New Suzuki Ertiga. (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Apabila sudah terlanjur mengalami understeer, segera kurangi kecepatan sehingga steering lock atau ban depan yang mengunci dapat diminimalisir dan kendali setir dapat dimaksimalkan kembali.
Seperti mengutip Carthrottle, jangan langsung melepas injakan pada pedal gas karena akan membuat bobot langsung berpindah ke depan, hal ini justru membuat bagian belakang kendaraan menjadi ringan dan yang terjadi selanjutnya buritan mobil meluncur ke samping atau dikenal dengan snap oversteer atau lift-off oversteer, mudahnya seperti gerakan awal mobil saat melakukan drifting
Adapun, cara terbaik untuk menghindari understeer adalah tetap menjaga kendali kemudi dan menjaga kecepatan saat menikung, apabila tikungan terlalu patah, sebaiknya kurangi kecepatan di awal dan secara bertahap melakukan perlambatan agar ban selalu mendapatkan traksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada baiknya cek secara berkala kembangan ban. Ganti ban ketika alurnya sudah botak atau melewati indikator keausan ban, hal ini tanpa disadari juga menyebabkan understeer karena daya cengkeram ban ke jalan berkurang sehingga ban kehilangan traksi.