Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tren penggunaan kendaraan berbasis listrik, termasuk sepeda motor tak bisa dibendung. Seiring kebutuhan moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan, listrik menjadi alternatif pilihan yang paling mudah diterapkan.
ADVERTISEMENT
"Secara teknologi itu (listrik) mudah untuk diaplikasikan," kata Ketua Tim Mobil Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi saat dihubungi kumparan (kumparan.com), yang ditulis Kamis (23/3).
Melihat moda transportasi roda dua yang masih menjadi primadona, Agus menilai bahwa elektrifikasi sepeda motor juga sangat mungkin dan lebih mudah dibandingkan mobil.
"Mengisi daya baterainya juga bisa di rumah-rumah pakai colokan biasa tidak seperti mobil yang perlu modifikasi socket listrik," paparnya.
Bila sepeda motor harus berbasis listrik, lanjut Agus, ada tiga hal keuntungan yang bisa didapat; efisien, ramah lingkungan, dan yang paling penting bisa meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
"Kalau di Jakarta (contohnya) kecelakaan paling tinggi sepeda motor, trennya motor sekarang makin menjanjikan powerfull, kalau kendaraan listrik bisa kita atur sehingga bisa mengurai kecelakaan fatal. Jadi nggak bisa digeber-geber," kata Agus.
ADVERTISEMENT
Berikut tiga poin kelebihan sepeda motor listrik:
1. Efisien
Menyoal efisiensi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sepeda motor dengan mesin pembakaran internal umumnya membutuhkan 1 liter untuk jarak 30 kilometer. Sementara motor listrik membutuhkan 3 kWh untuk mencapai jarak 60 kilometer.
Artinya, bila merujuk harga BBM jenis Pertamax yang harganya Rp 8.150, maka pengguna motor konvensional menghabiskan Rp 16.300 untuk menempuh jarak 60 kilometer. Sedangkan pengguna motor listrik hanya mengeluarkan Rp 4.401 untuk menempuh jarak yang sama dengan acuan tarif Rp 1.467 per kWh.
2. Ramah lingkungan
Sumber listrik bisa dipanen dari sumber-sumber alami, misalnya pembangkit tenaga angin dan panel surya. Otomatis, tak ada emisi gas buang yang diproduksi dari sepeda motor konvensional. Sementara untuk baterai, sejumlah penelitian juga telah berhasil mendaur ulang 95 persen baterai untuk digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
3. Lebih aman
Menurut Agus, kendaraan yang berbasis listrik tenaganya bisa diatur sesuai kebutuhan. Fitur ini tentu sangat berguna bagi kota-kota yang ingin menekan jumlah kecelakaan. Dia mencontohkan, motor listrik dengan tenaga setara mesin 125 cc kecepatannya bisa dibatasai, misalnya hanya 40 km per jam.