Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
All new Yamaha NMax 2020 mulai didistribusikan ke konsumen. Sayangnya, sejumlah unit yang diterima konsumen justru mengalami lampu indikator mesin yang menyala.
ADVERTISEMENT
Menurut perwakilan Yamaha Indonesia, isu itu bukan berasal dari kerusakan pada komponen dan dapat ditangani dalam waktu singkat.
"Itu ada kode error di bagian Crankshaft Position Sensor. Dan ini bisa langsung dihilangkan pakai YDT (Yamaha Diagnostic Tool)," kata M. Abidin, General Manager After Sales and Motorsport, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), saat dikonfirmasi kumparan belum lama ini.
Sebenarnya, apa itu Cranksaft Position Sensor (CPS)?
Senior Technical Advisor YIMM, Slamet, CPS merupakan satu dari sejumlah sensor yang terdapat pada mesin yang telah menggunakan sistem injeksi.
Sensor ini adalah sebuah piranti elektronik yang lumrah digunakan pada mesin bakar untuk memonitor putaran crankshaft. Data inilah yang kemudian digunakan untuk mengontrol sistem injeksi, pengapian, dan sejumlah parameter mesin lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ini kita sebut sebagai koil penghasil listrik. Model NMax ini kan sekarang ECU-nya sudah tipe OBD (Onboard Diagnostic), beda dengan tipe yang lawas. Yang baru ini, serupa sama XMAX," ungkap Slamet kepada kumparan, Kamis (30/1).
Dalam kasus all new NMax 2020, Slamet mengatakan ada kelalaian pada proses tahap akhir produksi.
"Biasanya saat proses produksi. Kan posisi mesin terpisah dan harus dalam kondisi hidup. Nah ketika naik ke rangka pasti dilepas, termasuk sensor-sensor. Nah, momen itu yang merekam terjadi masalah, sebetulnya tidak ada kerusakan," tegasnya.
"Kemungkinan saat dirakit dan hidupkan kembali, mungkin lupa beberapa unit belum dihapus (kode error)," paparnya.