Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Istilah overhaul (OH) sudah cukup familiar di dunia otomotif, utamanya ketika membicarakan soal servis kendaraan. Meski cukup teknis, pemilik pemilik kendaraan perlu mengetahuinya, apalagi saat berbicara dengan mekanik bengkel.
ADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Auto2000 Raden Intan Lampung, Nurrahman Adi Saputra mengungkapkan terkait dengan maknanya, overhaul (OH) berarti pembongkaran, atau yang biasa disebut dengan ‘turun mesin’.
Biasanya ini dilakukan untuk memeriksa secara detail komponen-komponen, termasuk mencari penyebab masalah pada mobil. Tentu saja buat mempermudah mekanik melakukan servis itu, mesin perlu dilepas dari bodi mobil.
“Nah untuk mesin sendiri ada dua bagian, yaitu block dan cylinder head, biasanya kalau memang masalah ada di cylinder head maka hanya bagian atas saja di-overhaul, atau biasanya disebut Top OH, karena hanya bagian atas saja (top),” ucap Nurrahman kepada kumparan, Kamis (4/4).
Meski begitu, tambah Nurrahman, OH tak hanya berlaku untuk sektor mesin saja, tetapi juga komponen-komponen mobil lainnya, seperti OH transmisi, OH gardan, sistem pengereman dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Waktu Overhaul
Ketika ditanyakan berapa kilometer rata-rata mobil harus melakukan overhaul mesin dan transmisi khususnya, Nurrahman menyebut, tak ada standarnya. Semua tergantung dari kondisi masing-masing komponennya.
“Tidak ada standarnya, umumnya ketika ada kerusakan. Bisa karena problem mesin makan oli, bunyi kasar, ngejim atau macet dan lainnya,” kata Nurrahman.
Menyoal biayanya sendiri, bergantung pada pengerjaan parts dan kerusakan, misalnya piston, stang piston, metal jalan, metal duduk, biasanya servisnya di kisaran Rp 15 juta sampai Rp 25 juta.
“OH Transmisi juga tak ada standarnya, sama dengan mesin. Untuk transmisi matik biasanya di angka Rp 15 juta sampai Rp 25 juta biayanya,” tuturnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini