Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Istilah selip sudah cukup familiar buat pengguna mobil. Ini merupakan kondisi di mana roda-roda mengalami defisiensi, atau kekurangan daya cengkram --traksi pada permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
Pada saat berkendara normal di jalan umum, selip sangat dihindari pengemudi, karena berpotensi jadi penyebab kecelakaan dan berakibat fatal. Namun memang terkadang dalam kondisi yang tak terduga, ini bisa saja kita alami.
Jusri Pulubuhu, pengamat keselamatan berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebut, selip beragam jenisnya, begitu juga penyebabnya.
Berikut lengkapnya.
Spin
Deskripsi : kondisi di manan salah satu atau kedua roda penggerak (depan atau belakang) berputar terlalu cepat, dari yang lain sementara roda-roda non-penggerak yang lain, cenderung diam
Penyebab : Ini terjadi pada saat pengemudi menginjak pedal gas secara tiba-tiba, dan penuh dari posisi mobil diam 0 km/j atau saat mobil bergerak.
"Kini, mobil-mobil modern sudah menyikapi fenomena tersebut, dengan penyematan fitur traction control, untuk mengurangi gejala ini," ujarnya di sela-sela kegiatan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk Vehicle Dynamic Training, di Bridgestone Indonesia Proving Ground Karawang, Kamis (6/2).
Sideway
Deskripsi : Kedua roda penggerak berputar terlalu cepat dari roda non-penggerak. Sementara bodi mobil bagian belakang, bergoyang ke kanan dan ke kiri.
ADVERTISEMENT
Penyebab : Akselerasi yang kasar atau tiba-tiba pada saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi, terutama pada saat melakukan gerakan swerves atau banting setir.
"Iya contohnya seperti kita saat berkendara di jalan tol, kemudian mobil di depan tiba-tiba berhenti mendadak, dan kita refleks menghindar dengan membanting setir ke kiri, kemudian membanting lagi ke kanan untuk menghindari objek kedua dan seterusnya. Maka bagian belakang seperti menari," ucapnya.
Bila kondisi tersebut dialami oleh mobil dengan ground clearance tinggi, hasilnya akan beda. Mobil bisa terjungkal dan terguling.
Wheel lock up
Deskripsi : Roda–Roda terkunci dan tidak berputar atau sehingga terseret. Terjadi pada mobil– mobil yang tidak dilengkapi fitur rem ABS (Roda Depan). Ini juga bisa dialami roda belakang, karena pengereman menggunakan parking brake.
ADVERTISEMENT
Penyebab : Masalah ini terjadi ketika pengemudi melakukan pengereman yang terlalu tajam atau kasar, entah pada pedal rem atau rem parkir.
Oversteer (rear wheel skid)
Deskripsi : Selip yang terjadi pada salah satu atau kedua roda belakang. Sehingga ujung belakang mobil tergelincir tidak terkendali atau istilahnya ngepot.
Penyebabnya : Tenaga yang disalurkan kepada roda penggerak terlalu besar saat sudut roda mengecil, rem parkir ditarik dengan tiba-tiba, atau down shift (menurunkan gigi) yang kasar pada saat sudut roda mengecil. Lalu kondisi ban yang sudah botak atau aus.
Understeer (front wheel skid)
Deskripsi : Kondisi ketika roda depan tidak dapat dikendalikan sesuai putaran kemudi, sehingga kendaraan hanya bergerak lurus. Ini terjadi saat mobil hendak menikung pada kecepatan tinggi, tapi as roda depan tidak dapat mengatasi tikungan, alhasil ban depan kehilangan traksi kemudian yang terjadi selanjutnya mobil meluncur ke arah sudut laju kendaraan, bukannya menikung.
Penyebabnya : Pengereman keras (hard braking), tekanan angin pada roda depan over pressure, momentum terlalu besar ketika menikung, kecepatan pada roda depan terlalu cepat.
ADVERTISEMENT
Aquaplaning (hydroplaning)
Deskripsi : Kondisi ban terangkat atau melayang tiba–tiba di atas permukaan air, membuat kendaraan bergerak atau bergeser liar ke samping tanpa dikehendaki pengemudi. Menyebabkan understeer yang terkadang diakhiri oversteer, atau terbalik (tip over).
Penyebab: Kecepatan mobil terlalu tinggi saat melintasi lapisan air, membuat tapak atau alur ban tidak mampu mengakomodir hempasan air.