Mobil Diesel Lebih Tangguh Terjang Banjir?

3 Januari 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Diesel lewati banjir Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Diesel lewati banjir Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah mobil nekat menerobos genangan air. Bagi yang beruntung dan piawai, mobil yang mereka kendarai bisa melalui air. Tapi tak sedikit pula yang mengalami mogok.
ADVERTISEMENT
Workshop Head, Astra Isuzu Harapan Indah Bekasi, Aedy Damhudy, mengklaim mobil bermesin Diesel lebih bandel untuk menghadapi genangan air.
“Di mobil bermesin Diesel tidak menggunakan perangkat busi untuk proses pembakaran. Dia (mobil Diesel) bukan pakai api dari luar, namun apinya dari dalam (kompresi udara). Secara prinsip dia enggak pakai busi,” ungkapnya saat dihubungi kumparan, Jumat (3/1).
Mesin Diesel Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sebagaimana diketahui, busi inilah yang jadi andalan pada mobil bermesin bensin. Sehingga ketika busi bermasalah seperti terpapar air, otomatis cara kerja mesin akan terganggu. Artinya, kata Aedy, potensi mogok mobil dengan mesin bensin lebih tinggi ketika menerobos genangan air.
“(Mobil Diesel) Pasti punya potensi itu (mogok) namun kemungkinan untuk mogoknya relatif lebih kecil dibanding dengan mobil bensin. intinya lebih tahan lah terkena percikan air seperti itu,” paparnya.
Angkot Isuzu Panther terjang banjir Foto: dok. twitter.com/rahmanalmuzakii
Aedy pun tak menganjurkan pengendara mobil Diesel untuk menerobos genangan air. Ia mengingatkan untuk pengendara untuk mengukur diri dan jangan gegabah mengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
“Yang biasanya bawa kendaraan lebih tahu batasnya sampai mana, ini kan terkait konsumsi impact manifold, ducting untuk air cleaner-nya. Nah kalau yang bawa mobil Diesel kan biasanya sopir-sopir, dia tahu batas mana yang bisa diterjang dan mana yang harus berhenti,” katanya.
Ilustrasi menggunakan rem kaki pada mobil. Foto: dok Istimewa
Soal teknik mengemudi untuk menerobos genangan air, Aedy menegaskan bahwa ketenangan saat berkendara menjadi penting. “Pakai gigi rendah dengan torsi yang maksimum. Kalau untuk di Panther itu kira-kira 2.000 rpm cukup. Jangan lakukan tindakan injak lepas gas malah ada peluang saluran gas buang tersumbat,” sarannya.