Mobil Konsep MPV Hybrid Daihatsu Belum Bisa Dites Jalan

Mobil Konsep Daihatsu DN Multisix Foto: Jihad Akbar/kumparan

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memastikan bakal memperkenalkan mobil konsep MPV Hybrid mereka di pameran otomotif GIIAS 2019. Sayangnya, mobil tersebut belum masuk rencana produksi.

Yasuharu Shimizu, Domestic Marketing Division Head ADM mengungkapkan, konsep tersebut baru bisa dilihat saja. Jadi belum ada pengetesan dan pengujian di lapangan.

“Dan ini bukan Xenia Hybrid, saya tidak tahu kalau soal Xenia Hybrid. Iya tahun ini akan diperkenalkan dan hanya satu saja mobil konsep di GIIAS,” ucapnya di sela-sela seremoni mudik bersama Daihatsu di PT Astra Daihatsu Motor – Vehicle Logistic Center, Minggu (26/5).

Daihatsu Xenia Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Terkait dengan produksi secara massal sendiri, Shimizu masih menutup rapat informasinya. Namun sebelumnya Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM menyebut, penampilan mobil konsep itu sekaligus melakukan riset pasar.

Bukan tidak mungkin, dalam satu sampai dua tahun sudah menjadi model yang akan dipasarkan secara massal, sebagai penerus Xenia atau produk MPV baru.

“Iya biasanya kalau memajang mobil konsep kan memang selalu seperti itu --melakukan riset pasar,” ucap Amelia.

Rekomendasi Universitas

Berdasarkan hasil riset kendaraan listrik (hybrid, plug-in hybrid dan EV) yang dilakukan 6 Universitas di Indonesia, memang rekomendasinya adalah penyematan teknologi elektrifikasi pada mobil yang populer, dan sudah diproduksi di dalam negeri.

“Pasalnya bisa ingin hasil yang signifikan, pabrikan otomotif bisa membantu menyematkan teknologi tersebut di kelasnya MPV seperti Avanza dan lainnya serta SUV,” ucap Agus Purwadi, Ketua Tim Riset Kendaraan Listrik ITB kepada kumparan.

Saat ini, kata Agus, kendaraan hybrid dan plug-in hybrid misalnya, baru ada di model menengah ke atas yang segmennya sangat kecil, seperti sedan dan MPV high, seperti Prius, Camry dan Alphard.

Bisa jadi langkah yang dilakukan Daihatsu Indonesia, mengeluarkan MPV Hybrid sebagai respons atas rekomendasi riset 6 Universitas tersebut.