Mobil Matik Boleh Didorong, Asal Jangan Lebih dari 15 Km/Jam

2 April 2019 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil transmisi otomatis. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil transmisi otomatis. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kemudahan mengoperasikannya, mobil dengan transmisi otomatik ternyata punya pantangan-pantangan yang perlu diperhatikan. Jangan sampai disamakan dengan mobil manual.
ADVERTISEMENT
Salah satu pantangannya, seperti yang dijelaskan Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, dalam kondisi mesin mati, mobil jangan didorong atau diderek dari 15 km/jam, dengan catatan roda penggeraknya berputar.
Jadi buat pemilik mobil matik, wajib tahu spesifikasi kendaraan mereka, terutama soal penggeraknya apakah depan (FWD) atau belakang (RWD), khususnya kalau mau diderek.
Ilustrasi pedal mobil matik Foto: Shutterstock
“Pada transmisi matik ada pompa hidrolik yang bekerja saat mesin hidup. Jadi bila diderek atau didorong yang membuat roda penggerak berputar, otomatis transmisinya juga berputar, dan karena tidak ada pelumasan, transmisi bisa menjadi rusak. Namun ditoleransi pada kecepatan 15 km/jam saja,” ujar Anjar kepada kumparan, Selasa (2/4).
Anjar menambahkan, komponen pertama yang bakal rusak atau jebol adalah semua disc clutch, mulai dari maju, mundur dan brake disc-nya. Lalu serpihan dari disc yang rontok tersebut, bisa membuat gigi, housing, body valve dan yang lainnya ikut rusak.
ADVERTISEMENT
“Bahkan bahkan banyak kasus sampai housing clutch-nya terbakar karena panas tidak ada pelumasan,” ucap Anjar.
Hal tersebut juga diamini Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi. Dirinya menjelaskan bahwa dalam kondisi transmisi netral dan mesin mati, torque converter akan terus berputar saat ban berputar
“Torque converter itu jenis kopling fluida, yang mentransfer daya putar dari mesin ke transmisi. Komponen tersebut juga salah satunya juga untuk sirkulasi ATF (Automatic Transmission Fluid) atau pelumasan transmisi,” ucap Didi.
Menyoal biayanya kalau transmisi jebol, Kepala Bengkel Auto2000 Raden Intan Lampung, Nurrahman Adi Saputra mengestimasi, untuk transmisi matik kerusakan pada pelat-pelat atau solenoid berkisar Rp 15 juta (untuk yang ringan).
“Sementara apabila membutuhkan penggantian totalnya bisa mencapai Rp 50 juta,” tutur
ADVERTISEMENT