Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Mengoperasikan mobil manual memang tidak semudah mobil matik. Di sini, pengendara harus mampu memainkan tiga pedal secara tepat dalam berbagai kondisi.
ADVERTISEMENT
Contohnya ketika perpindahan gigi, pengendara mobil manual harus paham momen dan teknik yang pas agar tidak merusak komponen girboks.
Bagi yang sudah mahir, tentu sudah menguasai aturan mainnya. Tapi, bagi yang sedang belajar, mungkin termasuk Anda, masih belum paham teknik menurunkan gigi saat ingin berhenti.
Saat proses deselerasi untuk menghentikan mobil seperti di kemacetan atau di lampu merah, biasanya beberapa orang akan langsung menetralkan gigi, meskipun sedang dalam posisi gigi 2 atau 3. Padahal cara tersebut sangat tidak dianjurkan.
Menurut Technical Leader Auto2000 Tebet Supomo, Ahmad Mu’min, cara deselerasi seperti itu berbahaya dan dapat merusak beberapa komponen.
“Cara seperti itu tidak baik, karena mobil akan berpotensi 'nyelonong'. Beban rem juga akan jadi lebih berat,” ujar Mu’min saat dihubungi oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Lanjut Mu’min, pada saat mobil dinetralkan, kecepatan mobil tidak akan langsung berkurang. Kemudian rem akan bekerja lebih berat untuk melakukan deselerasi.
“Biasanya kampas rem akan menjadi lebih cepat tipis,” jelas Mu’min.
Nah, beda halnya ketika menurunkan dahulu ke gigi yang lebih rendah dan baru dinetralkan. Dengan cara seperti ini, otomatis peran rem dalam mengurangi kecepatan laju mobil akan dibagi dua dengan engine brake. Mobil pun menjadi tidak berpotensi untuk 'nyelonong'.
Atas dasar itu, Mu’min menyarankan agar sebaiknya turunkan dahulu ke gigi yang lebih rendah sebelum menetralkan persneling mobil .