Nyetir Mobil Manual Jangan Doyan Pakai Setengah Kopling, Mengapa?

16 Desember 2019 15:05 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mobil Manual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mobil Manual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mobil manual alias tiga pedal, dalam operasionalnya wajib mendapatkan perlakuan khusus. Salah satunya menjaga injakan pedal kopling supaya tidak cepat aus.
ADVERTISEMENT
Kopling sendiri punya peranan memutus dan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi. Saat pedal kopling diinjak penuh, distribusi tenaga akan diputus, sehingga saat pedal gas diinjak pun mobil tidak akan bergerak.
Ilustrasi kaki kiri pada pedal kopling mobil manual Foto: dok. Shutter Stock
Sebaliknya ketika kopling tidak diinjak dan posisi gigi aktif pada tingkat tertentu, maka tenaga langsung tersalurkan.
Dari mekanisme ini, sering kali dimanfaatkan pengemudi untuk menginjaknya setengah. Ini berarti, penyaluran tenaga sengaja ditahan sesuai porsi tekanan pada pedal kopling.
Transmisi Manual 6 percepatan Mahindra Scorpio Pikup Foto: Ghulam M Nayazri
Biasanya perilaku tersebut ketika berjalan di kemacetan dalam kondisi padat merayap, atau saat antre di tanjakan.
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi menjelaskan, perilaku tersebut bila dilakukan berulang membawa dampak negatif pada mekanisme distribusi tenaga mesin.
ADVERTISEMENT
"Artinya pelat kopling akan terus bergesekan dengan fly wheel sehingga kopling cepat tipis," buka Didi saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Ilustrasi Plat Kopling Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Kopling yang tipis atau aus ini, membuat penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi tidak maksimal. Bahkan apabila sampai tercium bau gosong (akibat gesekan tadi), bukan tidak mungkin mobil susah berakselerasi.
Apabila terulang, umur pakainya pun tidak lagi lama. Padahal jelas Didi, pelat kopling termasuk komponen dengan durabilitas tinggi kalau dipakai normal.
Posisi mengemudi di New Daihatsu Sigra. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
"Ada umurnya karena pemakaian dan tergantung kondisi jalan biasanya sekitar 80 ribu km," katanya.
Namun menurut Didi, perilaku injak kopling setengah bukannya tidak boleh dilakukan. Ada beberapa toleransi yang 'menghalalkan' pengemudi menginjak pedal kopling setengah, tapi ingat lagi jangan terlalu lama.
ADVERTISEMENT
"Setengah kopling diperlukan saat macet di tanjakan untuk menghindari mesin mati mendadak," timpal Didi.
Hanya saja jauh lebih baik dengan merilis pedal kopling dan aktifkan rem tangan supaya mobil tidak bergerak bebas.
Pun ketika sudah jalan lagi, segera lepaskan kaki dari pedal kopling dan pada saat bersamaan atur percepatan mobil dengan pedal gas.