OICA : Kenapa Pameran Otomotif di Indonesia Jadi Ajang Jualan?

26 Februari 2019 18:49 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pameran otomotif di Indonesia image-nya masih kental sebagai ajang jual-beli kendaraan bermotor saja. Bagaimana tidak, setiap booth merek mobil di pameran isinya kebanyakan tenaga penjual.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tiap pengunjung yang datang, langsung disodorkan daftar harga dan tawaran diskon, buat merangsang pembelian.
Sementara di luar negeri, wajah pameran otomotif jauh berbeda. Di Tokyo Motor Show (TMS) misalnya, pengunjung tak dirayu untuk membeli produk tertentu. Mereka hanya memberikan informasi soal produk, di mana kosumen akan di-follow up di luar pameran.
Suasana pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menyoal fenomena tersebut, Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo sekaligus Ketua penyelenggara GIIAS 2019 mengungkapkan, kalau mereka pernah ditanyakan terkait hal tersebut oleh OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles), organisasi internasional pembuat kendaraan bermotor, di mana Gaikindo menjadi anggotanya.
“Kami kadang suka ditanya oleh OICA, mengapa di Indonesia masih ada jualan gitu--di pameran otomotif--?. Lalu kami jawab bahwa itu tidak bisa dicegah, karena pesertanya mau jual,” kata Rizwan.
ADVERTISEMENT
Lantaran pertanyaan bernada sindiran yang dilemparkan OICA itu, Rizwan sadar mereka sudah melenceng dari tujuannya: memperkenalkan teknologi terbaru di dunia otomotif.
“Karena itu kami putuskan sejak tahun lalu kami tak akan umumkan lagi mengenai hasil dari penjualan, walaupun memang meningkat terus total penjualan. Kami harap rekan-rekan maklum,” kata Rizwan.
Memang, sejak tahun lalu Gaikindo tak lagi mengumumkan jumlah jualan mereka di GIIAS 2018, dan kemungkinan akan serupa di tahun ini. Semoga saja, pertanyaan OICA ke Gaikindo, bukan sebagai bantalan untuk menutupi keengganan Gaikindo merilis data transaksi penjualan di pameran yang menurun.