Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0

ADVERTISEMENT
Lingkar kemudi Mitsubishi Outlander PHEV hampir mirip dengan Outlander Sport. Di balik setirnya itu, ada tuas paddle shift plus dan minus.
ADVERTISEMENT
Tapi fungsinya bukan untuk menaik atau turunkan gigi transmisi. Papar Head of Technical Service & CS Support Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, paddle shift tersebut buat mengoperasikan regenerative braking.
"Jadi paddle shift-nya tidak sama seperti Pajero Sport atau Eclipse Cross guna memindahkan delapan gigi, misalkan gigi 8 pindah ke 7 ke 6 dan seterusnya, terjadi shift down itu kan berasa engine brake, itu sama, di Outlander PHEV juga terjadi engine brake," buka Boediarto menjelaskan fungsi regenerative braking di arena ICE BSD, Tangerang, Kamis (257/).
Regenerative braking dijelaskannya, merupakan sistem yang punya kemampuan mengubah energi kinetik menjadi daya listrik selama mobil deselerasi atau perlambatan hingga berhenti.
ADVERTISEMENT
"Engine brake-nya itu dimanfaatkan secara kinetik sehingga menjadi listrik yang dialirkan ke baterai untuk menambahkan dayanya," tambahnya.
Katanya lagi, paddle shift yang disebut pabrikan sebagai paddle selector ini punya enam tingkatan engine brake. Tuas kanan untuk menaikkan, dan kiri buat menurunkan enam tingkatan itu. Saat dioperasikan, posisi tingkatan akan muncul di layar multi information display (MID) berupa B1, B2, B3, dan seterusnya.
"Makin tinggi tingkatannya, energi kinetik dan engine brake-nya makin besar," imbuh Boediarto.
Sesuai namanya, regenerative braking juga punya fungsi membantu perlambatan sampai benar-benar berhenti dalam keadaan kaki tidak menginjak pedal gas, tapi lamanya berhenti tergantung tingkatan yang disetel.
Apabila menghendaki tidak adanya engine brake ini, maka pengemudi bisa beralih ke modus pengendaraan normal, atau D dengan menekan paddle selector kanan selama tiga detik lalu pengendaraan jadi normal.
ADVERTISEMENT
Benefit regenerative braking
Selain berguna menghasilkan daya listrik sehingga tidak ada energi terbuang, menghidupkan regenerative braking pada Outlander PHEV juga punya manfaat lain, seperti memperpanjang usia pakai kampas rem.
Ini memungkinkan pengemudinya akan jarang menginjak rem untuk perlambatan, karena kerja regenerative braking tadi. Selain itu, pengoperasiannya berdasarkan kebiasaan pengemudi, sehingga kenyamanan akan tetap terjaga dan tangan tidak akan lepas dari genggaman setir.