Papasan Mobil di Tanjakan, Dahulukan yang Turun atau Nanjak?

1 Desember 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New Daihatsu Sigra sedang diuji di jalanan menanjak. Foto: Daihatsu
zoom-in-whitePerbesar
New Daihatsu Sigra sedang diuji di jalanan menanjak. Foto: Daihatsu
ADVERTISEMENT
Setiap pengemudi mobil harus siap dalam berbagai kondisi jalan. Sebab, tak melulu mendatar, kadang menemui jalan sempit, banyak tikungannya, tanjakan, atau menurun.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, seluruh pengemudi harus memahami adab dan aturan lalu lintas yang berlaku. Tujuannya supaya tercipta ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
New Daihatsu Sigra melewati jalan alternatif yang sempit. Foto: Daihatsu
Seperti halnya ketika dihadapkan pada situasi jalan menanjak. Namun lebar jalannya terlihat sempit, alias sulit bila kendaraan dari kedua arah berpapasan.
Lalu mana yang seharusnya didahulukan? Mobil yang menurun dulu atau yang menanjak?

Mobil yang menanjak didahulukan

Penjelasan mengenai hal tersebut sudah tertuang dalam Pasal 111 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang berbunyi:
Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi Kendaraan untuk saling berpapasan, pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang mendaki.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana menambahkan, dalam penerapannya bisa menyesuaikan situasi dan kondisinya.
Test Drive Wuling Almaz di Jawa Barat, mengemudi di perbukitan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Artinya selain aturan tadi, pengguna jalan bisa berkomunikasi dulu menentukan siapa yang harusnya lewat dulu, agar tidak menimbulkan konflik: berebut siapa yang harus jalan duluan.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai melakukan hal ini atau memberikan prioritas, menimbulkan konflik atau masalah. Sehingga yang diutamakan pertama kali adalah keselamatan kemudian menghormati atau menghargai pengguna jalan lain," jelas Chryshnanda kepada kumparan, Selasa (1/12).
Test drive Wuling Almaz, mengemudi mobil di malam hari saat marka jalan minim. Foto: dok. Wuling Motors
Sebab dalam penerapannya, bisa jadi salah satu kendaraan dalam keadaan darurat, membutuhkan prioritas jalan sehingga didahulukan menurun lebih awal. Sementara kendaraan yang hendak menanjak diminta menanti dulu.
Oleh karena itu menurut Chryshnanda, mengemudikan kendaraan bukan soal menguasai hal teknis, melainkan juga harus memahami lingkungan sekitar, dan menyadari keselamatan jalan harus dijunjung tinggi antar sesama pengguna jalan.
"Pada konteks ini kemampuan kita di dalam mengendalikan dan mengendarai kendaraan bermotor, dengan melihat situasi dan kondisi tidak selalu harus hitam putih mana yang duluan," lengkapnya.
ADVERTISEMENT