Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jalur menanjak tidak jarang menjadi salah satu momok menakutkan bagi beberapa pengemudi. Curamnya tanjakan, serta belum pahamnya teknik mengemudi yang benar saat ditanjakan membuat beberapa pengendara menjadi kagok dan berpotensi melakukan kesalahan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terkait teknik mengemudi yang benar saat melaju di jalur tanjakan. Bagi Anda pengemudi mobil bertransmisi otomatik, dan sering atau berencana melintasi jalur yang terdapat tanjakan curam, tidak ada salahnya untuk memperhatikan beberapa teknik mengemudi berikut ini.
Andry Berlianto selaku instruktur dari Indonesian Road Safety Agent (IRSA), mengatakan pengemudi mobil bertransmisi otomatik harus memahami penggunaan setiap gigi transmisi dengan kondisi jalan yang akan dilalui.
Lanjut Andry menjelaskan, bila kondisi tanjakan tersebut masih cukup landai, maka sebaiknya tetap gunakan gigi D.
“Kalau masih landai dengan kemiringan di bawah 30 derajat, sebaiknya tetap pakai gigi D saja,” jelas Andry.
Sedangkan bila kondisi jalur menanjak yang akan dilalui sangat curam dengan tingkat kemiringan di atas 30 derajat, maka Andry menganjurkan untuk menggunakan gigi D1 atau L (Low). Usahakan perpindahan transmisi ke gigi D1 atau L tersebut dilakukan saat mobil belum atau baru akan mulai menanjak.
ADVERTISEMENT
“Nah jika yang akan dilaluinya sangat curam atau di atas 30 derajat tadi, maka sebaiknya sejak awal gunakan gigi D1 atau L. Hindari mengoper gigi saat sedang menanjak karena akan menghilangkan momentum torsi,” beber Andry.
Penggunaan gigi D1 atau L sendiri bisa diaplikasikan apabila saat berada kondisi macet atau merayap di jalur menanjak.
Selanjutnya, menyoal teknik menginjak pedal gasnya, Andry menyarankan untuk melakukannya secara bertahap atau diurut. Hindari langsung menginjak pedal gas secara dalam dengan tiba-tiba. Pertahankan dan kontrol putaran mesin agar tidak terlalu cepat mencapai RPM tinggi.
“Sebisa mungkin pertahankan putaran mesin di RPM 3000 sampai 5000,” terang Andry.
Terakhir Andry menyarankan untuk menjaga jarak dengan kendaraan depan. Berikan sedikit ruang dengan kendaraan di depan, agar apabila mobil di depan tidak kuat menanjak, pengemudi dapat melakukan beberapa tindakan antisipasi seperti menyalip.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, sebelum memutuskan untuk menyalip tersebut, jangan lupa untuk memastikan situasi sekitar dalam kondisi yang aman dan clear.