Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Generasi ke -12 dari keluarga besar Toyota Corolla resmi meluncur di Tanah Air, pada Kamis (13/9) kemarin. Sebagai sedan kompak legendaris, nama besar Corolla memang telah tersohor di dunia sejak dahulu, tidak terkecuali di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika menilik sejarahnya, Corolla sebenarnya pertama kali hadir pada 53 tahun silam, tepatnya tahun 1966. Sayangnya di edisi perdananya ini, Corolla belum masuk ke pasar Indonesia.
Barulah sejak generasi ke-2 hingga ke-12, Corolla terus menghiasi segmen sedan kompak di Indonesia. Lalu, seperti apa perjalanan panjang Toyota Corolla di tanah air? Berikut kumparan sajikan ulasan kisahnya.
Toyota baru secara resmi memasukkan Corolla ke Indonesia pada tahun 1970. Corolla berkode bodi KE20 ini, masuk ke Indonesia hanya dengan pilihan 4 pintu.
Di generasi keduanya ini, Corolla mengusung mesin 3K berkapasitas 1.200 cc karburator dengan transmisi manual 4-percepatan. Kehadiran Corolla kala itu, bisa dibilang mendapatkan respons yang sangat positif.
ADVERTISEMENT
Bahkan, saking naiknya pamor Corolla saat itu, banyak masyarakat Indonesia yang memberikan nama panggilan pada mobil ini, yaitu Corbet atau Corolla Betawi.
Maklum saja, kala itu cukup banyak para tuan tanah di Jakarta yang merupakan warga asli Betawi yang membeli mobil satu ini. Karena kepopulerannya yang terus menanjak, Toyota pun memutuskan untuk memproduksi Corbet tersebut di Indonesia, setahun setelahnya.
Puas akan penjualan Corolla generasi ke-2 di Indonesia yang laris manis, Toyota Astra Motor (TAM) pun memutuskan untuk meneruskan kiprah Corolla di Indonesia. Pada tahun 1975, Toyota resmi meluncurkan generasi ketiga Corolla berkode bodi KE30 untuk pasar Indonesia.
Serupa dengan generasi sebelumnya, pada generasi ini Corolla juga hadir hanya dalam konfigurasi 4 pintu saja. Begitupun dengan mesinnya, masih hadir dengan mesin 3K berkapasitas 1.200 cc karburator dan transmisi manual 4 percepatan
ADVERTISEMENT
Pada generasi ketiganya ini, masyarakat Indonesia kala itu juga memberikan nama panggilan pada Corolla ini, yaitu Corvet (Corolla Veteran). Pasalnya, saat itu Corvet memang mayoritas dimiliki oleh para pensiunan tentara.
Dari segi desainnya, Corvet memiliki desain yang masih membulat seperti generasi sebelumnya, hanya saja dari segi dimensinya Corvet lebih besar dibandingkan Corbet.
Meneruskan kiprah generasi sebelumnya di tanah air, nama Corolla DX pun resmi diluncurkan oleh Toyota pada tahun 1980. Serupa dengan generasi sebelumnya, di generasi ini Corolla DX juga hanya hadir dalam varian sedan 4 pintu saja.
Jika berbicara desainnya, Corolla DX berkode bodi KE70 ini memiliki garis desain yang jauh berbeda dibanding model-model pendahulunya. Jika pada Corbet dan Corvet hadir dengan garis desain membulat, Corolla DX justru hadir dengan garis desain yang kotak.
ADVERTISEMENT
Pada debut perdananya Corolla DX di Indonesia, masih hadir dengan lampu depan depan berbentuk bulat. Barulah di tahun 1981, Corolla DX hadir dengan lampu kotak.
Di generasi keempatnya ini, Corolla DX mendapatkan mesin baru 4K berkapasitas 1.300cc yang berpadu dengan transmisi manual 4-percepatan.
Jika berbicara Corolla DX, eksistensi mobil ini sejak dahulu mungkin sudah tidak perlu diragukan lagi. Meski telah berusia 39 tahun, Corolla DX tetap menjadi primadona hingga saat ini.
Masih cukup banyak kolektor mobil klasik, dan pebalap di lintasan aspal atau tanah yang mengandalkan bodi mobil satu ini.
Di tahun 1983, TAM kembali menghadirkan generasi terbaru dari Corolla di Indonesia. Pada generasi kelimanya ini, TAM lagi-lagi hanya memasukkan Corolla bertipe GL yang merupakan versi sedan 4-pintu.
ADVERTISEMENT
Perubahan signifikan dilakukan oleh Toyota pada Corolla generasi kelimanya ini, yaitu dengan merubah penggerak roda dari belakang ke depan. Sementara menyoal mesinnya, Corolla GL hadir dengan mesin berkode 2A pada edisi 1983 hingga 1985 dan 2E pada edisi facelift-nya dari tahun 1985 hingga 1987.
Kedua jenis mesin tersebut, sama-sama memiliki kapasitas 1.300cc. Hanya saja, pada edisi sebelum facelift masih mengadopsi sistem SOHC karburator. Sedangkan di edisi facelift-nya, sudah mengadopsi DOHC karburator. Kedua mesin tersebut berpadu dengan sistem transmisi manual 5 percepatan.
Sayangnya, pada Corolla GL ini, eksistensinya tidak se-moncer Corolla DX lalu.
Toyota kembali melanjutkan kiprah Corolla di tanah air, tahun 1987 menjadi awal eksistensi Corolla berkode bodi AE92 ini di Indonesia. Dari segi desainnya, Corolla generasi ini masih memiliki lekuk desain yang cukup kotak.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Corolla generasi ke-6 saat itu memang cukup banyak disukai orang. Maklum saja, kala itu mobil ini bisa dibilang menjadi salah satu sedan yang menawarkan teknologi canggih dalam mesinnya, yaitu camshaft Ganda atau yang lebih dikenal dengan TwinCam.
Toyota Corolla TwinCam sendiri waktu itu hadir dengan 3 pilihan mesin, yaitu mesin 2E berkapasitas 1.300cc, mesin 4A-FE 1.600cc, dan mesin 4A-GE 1.600 cc yang memiliki daya lebih bertenaga.
Di generasi ini, TAM menghadirkan 2 varian transmisi, yaitu manual 5-percepatan dan otomatik. Corolla TwinCam menjadi model pertama Corolla di Indonesia yang hadir dengan transmisi otomatik, hanya saja populasi dari Corolla TwinCam bertransmisi otomatik tersebut di Indonesia tidaklah banyak.
Toyota Corolla generasi ke-7 berkode bodi AE101 resmi mengaspal di Indonesia pada tahun 1992. Kala itu, sedan yang hadir dengan nama lengkap Great Corolla ini memiliki lekuk desain yang lebih aerodinamis.
ADVERTISEMENT
Greco, sapaan akrab Great Corolla hadir dalam 2 pilihan varian mesin, yaitu mesin 2E berkapasitas 1.300 cc karburator dan mesin 4A-FE berkapasitas 1.600 cc DOHC injeksi. Kedua mesin tersebut, berpadu dengan dua pilihan sistem transmisi, yaitu manual 5-percepatan dan otomatik 4-percepatan.
Nama Greco sendiri sempat mengalami masa jayanya di Indonesia pada era-90an. Kala itu, tim balap milik Toyota yaitu Toyota Team Indonesia (TTI), menghadirkan mobil ini untuk terjun di balap nasional.
Bicara speknya tentu tidak main-main, saat itu Greco satu ini konon dibekali mesin 3SGE yang memiliki tenaga hingga 300 dk. Perpaduan antara mobil yang berspesifikasi tinggi serta pebalap yang penuh pengalaman seperti Indra Saksono, tidak heran bila mobil ini sangat disegani dan terkenal hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Masa bakti Corolla di Indonesia pun berlanjut di tahun 1996, kala itu TAM menghadirkan generasi kedelapan dari Corolla yang berkode bodi AE111.
Hadir dalam varian sedan 4 pintu, mobil yang populer dengan nama All New Corolla ini masih hadir dengan mesin 4A-FE berkapasitas 1.600 cc DOHC injeksi.
All New Corolla dengan spesifikasi mesin 1.6 liter tersebut hanya bertahan hingga tahun 1998 saja. Pasalnya, di tahun itu juga Corolla menghadirkan mesin baru pada versi facelift-nya yang jauh lebih bertenaga, yaitu 7A-FE berkapasitas 1.800 cc DOHC injeksi.
Kedua mesin tersebut sama-sama ditunjang dengan 2 pilihan sistem transmisi, yaitu manual 5 percepatan dan otomatik 4-percepatan.
Pada versi facelift-nya ini, All New Corolla hadir dengan tampilan yang lebih modern serta sudah dilengkapi beberapa fitur menarik. Seperti ABS dan Dual Airbags.
ADVERTISEMENT
Tahun 2001, menjadi awal baru dari perkembangan Toyota Corolla di Indonesia. Di tahun tersebut, Toyota mulai menyematkan nama Altis di belakang nama Corolla.
Selain hadir dengan nama baru, beberapa perubahan signifikan terjadi pada Corolla Altis, mulai dari desain, mesin, hingga fitur-fitur.
Menyoal desainnya, jelas Corolla Altis memiliki garis desain yang jauh lebih modern dan aerodinamis. Tidak hanya itu saja, sejak generasi ini, Corolla Altis juga memiliki tampilan yang lebih mewah.
Untuk mesinnya, Corolla Altis hadir dengan mesin baru, yaitu 1ZZ-FE berkapasitas 1.800cc. Tidak hanya itu saja, di generasi ini pula Corolla Altis mulai mendapatkan teknologi VVT-i pada mesinnya.
Menyoal sistem transmisinya, Corolla Altis dibekali 2 pilihan sistem transmisi yaitu, manual 5-percepatan dan otomatik 4-percepatan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan nama Corolla Altis pun terus berlanjut di generasi ke-10. Toyota secara resmi meluncurkan Grand New Corolla Altis pada tahun 2006.
Di generasi ke-10 nya ini, Grand New Altis hadir dengan 2 pilihan mesin yaitu 2ZR-FE berkapasitas 1.800 cc DOHC dan mesin 3ZR-FE 2.000 cc DOHC Dual VVT-i. Kedua mesin tersebut didukung oleh sistem transmisi otomatik CVT.
Beberapa fitur modern pun semakin melengkapi Grand New Corolla Altis ini, seperti Airbags, ABS, EBD, Cruise Control dan kontrol audio.
Tahun 2014, Toyota kembali meluncurkan generasi ke-11 dari Corolla. Di generasi ini, tentu saja nama Altis masih digunakan pada Corolla.
ADVERTISEMENT
Pada generasi ke-11 nya ini, Toyota hanya membekali Corolla Altis dengan 1 pilihan mesin saja, yaitu 2ZR-FE berkapasitas 1.800 cc DOHC dual VVT-i. Mesin tersebut, berkombinasi dengan sistem transmisi otomatik CVT.
Perjalanan panjang Toyota Corolla di Indonesia pun berlanjut hingga tahun 2019 ini. Di tahun ini Toyota kembali meluncurkan generasi ke-12 dari Corolla.
Pada generasi terbarunya ini, Corolla Altis tentu saja hadir dengan garis desain yang jauh lebih menarik dan mewah. Beragam fitur kemewahan dan bantuan mengemudi jelas tersemat di dalamnya.
Menariknya, pada generasi ini Toyota juga mulai menghadirkan varian hybrid pada Corolla Altis, selain varian mesin bensin.
Untuk powertrain hybrid-nya, Toyota memadukan mesin 2ZR-FE berkapasitas 1.800 cc dan 1 motor listrik. Sementara pada varian bensinnya, tersemat mesin 2ZR-FBE yang juga berkapasitas 1.800 cc.
ADVERTISEMENT
Kedua varian tersebut selanjutnya sama-sama didukung oleh sistem transmisi CVT 7-percepatan. Pada generasi ke-12 ini, Toyota juga menyematkan cukup banyak fitur keselamatan yang tergabung dalam satu paket bernama Toyota Safety Sense (TSS).
Jadi, dari 11 generasi Toyota Corolla yang pernah menghiasi jalanan Indonesia tersebut, mana yang menjadi favorit Anda?