Perlukah Mengurangi Tekanan Udara Ban Motor saat Musim Hujan?

Ilustrasi ban soft kompon. Foto: dok. Istimewa

Ban merupakan bagian penting yang menunjang aspek keselamatan berkendara, terutama pada sepeda motor. Saat musim hujan kondisi jalan lebih licin sehingga komponen ban harus diperhatikan.

Lazimnya, tekanan udara pada ban harus sesuai dengan standar pabrikan dengan ukuran 29 psi untuk roda depan dan 33 psi pada roda belakang. Ini dilakukan untuk menghindari risiko kecelakaan dan menjaga keawetan ban.

Namun, ada anggapan tekanan udara ban lebih baik dikurangi saat musim hujan. Alasannya untuk meningkatkan daya cengkram permukaan ban ke aspal.

Menanggapi anggapan tersebut, Ribut, Kepala Bengkel Bintang Motor Honda Cinere, mengatakan tidak menyarankan mengurangi tekanan ban motor saat musim hujan.

"Tidak disarankan mengurangi tekanan anginnya," kata Ribut saat disambangi kumparan, Selasa (22/10).

Ilustrasi ban motor kempis. Foto: dok. Istimewa

Menurutnya, mengurangi tekanan udara ban saat musim hujan memang bisa menambah tapak permukaan ban ke aspal. "Ketika dikurangi tekanan bannya berarti otomatis tapak permukaan ban akan lebih rata antara tengah, kanan, dan kiri," ujar Ribut.

Cengkeraman permukaan ban juga akan lebih baik, namun ada risiko lain yang juga mengintai pengendara. Jika pengendara bermanuver dalam kecepatan tinggi akan lebih mudah tergelincir.

"Tapi ingat itu kurang safety juga, karena pasti motor akan lebih tidak stabil saat dipacu dalam kecepatan tinggi, apalagi bermanuver saat ada belokan," jelasnya.

Terakhir, Ribut mengimbau lebih baik pengendara melakukan pemeriksaan rutin kondisi ban ke bengkel, ketimbang berimprovisasi namun tidak memperhatikan aspek keselamatan.

Sementara itu, Head of Online Activity Marketing Planet Ban, Rizky Nugraha mengatakan, untuk pemakaian sehari-hari, pengendara bisa menghemat biaya dengan memakai ban dual purpose sehingga tak perlu mengganti ban saat musim hujan.

"Ban dual purpose bisa dipakai di jalanan aspal dan jalan yang cenderung berlumpur. Bedanya dengan ban motocross yang murni untuk medan off-road permukaannya lebih tebal dan alurnya (kembangan) dalam, sedangkan (ban) dual purpose tidak setebal itu karena bisa melahap jalan aspal dan off-road," kata Rizky beberapa waktu lalu.