Polling kumparan: 22,82% Pembaca Mempertimbangkan BEV sebagai Mobil Pertama

17 Februari 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Juli 2024 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota bZ4X BEV. Foto: Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Toyota bZ4X BEV. Foto: Toyota
ADVERTISEMENT
Sebanyak 22,82 persen pembaca mengaku minat memiliki mobil listrik (BEV) sebagai mobil pertama mereka. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang beredar pada 8 sampai 15 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
Terdapat 1,722 responden yang mengikuti polling ini. Sebanyak 393 orang mempertimbangkan untuk membeli BEV sebagai mobil pertama. Sisanya, sebanyak 1.329 atau 77,18 tidak berminat untuk membeli BEV sebagai mobil pertama.
Mobil listrik (BEV) masih belum dapat menjangkau mayoritas konsumen Indonesia. Ini karena harga jualnya yang mayoritas masih tinggi, berkebalikan dengan daya beli masyarakat yang mayoritasnya di bawah Rp 300 juta.
"Para pembeli mobil listrik ini umumnya bukan first time buyer, mereka adalah konsumen yang sudah memiliki lebih dari satu kendaraan dan mobil listrik adalah alternatif," ungkap Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.
Pilihan yang masih sedikit, utamanya model yang kurang sesuai preferensi masyarakat mobil Low MPV 7 penumpang juga jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Wuling Motors memperkenalkan mobil listrik Wuling CloudEV dalam gelaran IIMS 2024 Kemayoran, Jakarta (15/2/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
Adapun mobil listrik yang harganya murah saat ini tak banyak produknya. Kapasitas angkutnya pun terbatas, tidak lebih dari empat orang dewasa.
"Sekitar 62 persen pasar otomotif di Indonesia di level Rp 300 juta ke bawah, saat ini kendaraan listrik masih di atasnya. Jadi secara umum mobil listrik masih lebih mahal," lanjut Kukuh.