Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Resmi: Toyota Siapkan Model Hybrid B Segment untuk Indonesia, Veloz Hybrid?
18 Desember 2022 6:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
CEO, Asia Region Deputy Chief Officer, Sales Financial Business Group, Toyota Motor Corporation Hao Quo Tien mengonfirmasi sedang menyiapkan produk hybrid terbaru yang bermain di segmen B segmen- besar kemungkinan Toyota Veloz hybrid atau model SUV. Ini ia beberkan saat wawancara di sela-sela idemitsu 1500 SUPER ENDURANCE 2022, Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Sabtu (17/12/2022).
ADVERTISEMENT
"Kami bekerja keras untuk membawa banyak model hybrid di pasar kendaraan B segmen. Jadi ini komitmen kami untuk melakukan itu, untuk membantu Indonesia hijrah ke era kendaraan elektrifikasi," jawabnya saat ditanya kumparan soal peluang Toyota memasarkan produk hybrid (xEV) di rentang harga Rp 250 hingga 300 juta.
Toyota, lanjut Hao punya komitmen untuk mendorong populasi kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Menurutnya, penting untuk mengembangkan xEV pada segmen yang memiliki pangsa pasar terbesar.
"Kami sangat serius untuk bergerak dengan pendekatan netral karbon. Jadi tentu saja kita akan memperkenalkan xEV di segmen itu. Tidak diragukan lagi," imbuh Hao.
Mengacu data Gaikindo, 48,8 persen penjualan mobil di Indonesia periode Januari hingga Oktober 2022 memang didominasi produk yang dibanderol Rp 200 hingga 400 juta.
ADVERTISEMENT
Apalagi, all new Kijang Innova Zenix hybrid yang meluncur November 2022 memiliki banderol di atas Rp 400 jutaan -tepatnya Rp 458 juta untuk varian G HV CVT. Meski menjadi mobil hybrid termurah yang dipasarkan di Indonesia saat ini, produk itu masih belum bisa menjawab kebutuhan mayoritas pasar.
Harga
Sementara itu, Deloittle's 2021 Global Automotive Consumer Study menemukan fakta, sebanyak 61 persen dari konsumen menyatakan berniat membeli kendaraan elektrifikasi asalkan banderolnya setara dengan rata-rata harga kendaraan ICE. Sementara 23 persen mau membeli jika harganya lebih murah, 13 persen mau membeli meskipun harganya tinggi, dan hanya 3 persen yang bersedia membeli kendaraan elektrifikasi tanpa mempertimbangkan harga.