Salah Kaprah Pengemudi Mobil Bertransmisi Manual

12 Februari 2020 7:10 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transmisi manual di Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra
zoom-in-whitePerbesar
Transmisi manual di Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra
ADVERTISEMENT
Mobil bertransmisi manual saat ini masih banyak dipilih oleh sebagian masyarakat. Alasannya beragam, mulai dari harga yang lebih murah sampai anggapan soal biaya perawatan yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, tak sedikit dari mereka salah kaprah ketika mengemudikannya. Bahkan tidak menyadari bahwa kebiasaan yang mereka lakukan sebuah tindakan yang salah dan berbahaya.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebutkan ada 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil manual.
Ilustrasi menyalakan mesin mobil. Foto: Shutter Stock

1. Standard Operational Prosedur yang salah

Kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil manual, yaitu saat awal menyalakan mesin mobil dengan posisi transmisi masuk gigi 1.
“Banyak ditemui para pengemudi mobil manual lupa memastikan apakah posisi transmisinya sudah netral atau belum. Sehingga, banyak kejadian yang mobilnya lompat ketika engine start dengan posisi gear di 1,” jelas Sony saat dihubungi kumparan, Senin (10/2) siang.

2. Pola pikir mobil manual lebih kencang

Ilustrasi mengemudi malam hari. Foto: Pixabay
Pola pikir yang salah, menurut Sony juga sering ditemui pada para pengendara mobil manual. Banyak para pengendara mobil manual yang beranggapan bahwa mobil manual lebih cepat layaknya mobil balap.
ADVERTISEMENT
“Sering kan ditemui para pengendara yang melakukan stop and go-nya agresif, bahkan banyak yang sengaja mengundang provokatif,” ucapnya.

3. Penempatan posisi transmisi yang tidak sesuai

Ilustrasi Menyetir. Foto: Shutter Stock
Tidak jarang, beberapa pengemudi mobil manual belum memahami penempatan posisi transmisi yang sesuai dengan kecepatan mobilnya.
“Banyak pengendara mobil manual yang saat kecepatan tinggi masih menggunakan transmisi rendah. Atau sebaliknya, kecepatannya sudah pelan saat merayap tapi males pindah-pindah tuas transmisi ke rendah,” papar Sony.

4. Sering melakukan freewheel ketika akan berhenti

Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh para pengendara mobil manual, yaitu menetralkan tuas transmisi, saat kecepatan mobil belum benar-benar melambat secara signifikan atau berhenti.
“Misalnya beberapa meter di depan ada macet atau gerbang tol, nah kadang pengemudi dari gear 3 atau 4 langsung dipindah ke Netral. Dan hanya mengandalkan pedal rem untuk memperlambat laju mobil,” ujar Sony.
ADVERTISEMENT

5. Mengandalkan setengah kopling saat kemacetan atau tanjakan

Ilustrasi kaki kiri pada pedal kopling mobil manual Foto: dok. Shutter Stock
Kebiasaan yang salah ini sangat sering ditemui pada pengendara mobil manual. Umumnya, mereka akan menggunakan teknik setengah kopling saat berada di kemacetan atau tanjakan.
Padahal, teknik setengah kopling ini terbilang berbahaya dan dapat merusak komponen kopling.
“Setengah kopling ini banyak dilakukan oleh pengemudi mobil manual yang masih pemula. Faktor jam terbang yang kurang atau mungkin SIM-nya nembak, sehingga saat tanjakan jadi selalu takut mobilnya mundur,” beber Sony.
Sony pun mengimbau agar para pengemudi mobil manual menyetop kebiasaan-kebiasaan mengemudi yang salah seperti itu. Selain dapat merusak komponen mesin pada kendaraan, kebiasaan yang salah tersebut juga bisa berakibat pada kecelakaan yang sangat fatal.
ADVERTISEMENT