Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Penggantian oli mesin khususnya sepeda motor tentu menjadi imbauan tiap kali pemilik kendaraan melakukan servis berkala. Biasanya, mekanik menggunakan angin kompresor untuk meniriskan sisa oli di ruang mesin sebelum menuangkan oli yang baru.
ADVERTISEMENT
Menurut Service Advisor Kawasaki Super Sukses, Karawaci, Rizal, langkah tersebut adalah salah. Sebab, angin kompresor mengandung air dan berbahaya untuk komponen dalam mesin.
"Angin biasa dari kompresor itu punya banyak kandungan air dan bisa saja ada karat. Kalau masuk ke ruang mesin akan mengendap dan ganggu kinerja pelumasan oli ," jelas Rizal saat dihubungi kumparan, Senin (10/2).
Apabila ada air masuk ke ruang mesin oli tak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Potensi beberapa komponen mengalami gesekan pun semakin tinggi.
Sehingga komponen mesin bisa baret bahkan 'jebol'. Tentunya akan sangat berbahaya apabila kerusakan mesin tersebut terjadi ketika motor tengah dikendarai.
Selain itu, membersihkan ruang mesin dengan angin kompresor berpotensi membuat serbuk kotoran yang seharusnya terbawa dengan oli bekas menyebar ke sela-sela mesin.
ADVERTISEMENT
"Sejak 2008 bengkel resmi Kawasaki sudah tidak diperbolehkan pakai angin kompresor. Jadi para mekanik saya instruksikan untuk didiamkan saja sampai benar-benar tidak menetes lagi (oli lamanya)," katanya.
Rizal mengingatkan untuk mengganti oli mesin sepeda motor secara rutin dan berkala. Tak hanya itu, pemilik juga disarankan untuk selektif memilih jenis oli yang tepat bagi kendaraan.
"Sekarang patokan ganti oli menggunakan jarak kilometer sudah enggak relevan. Jika motor dipakai setiap hari dan melewati jalan macet baiknya durasi pengganti (oli) dipercepat," jelasnya.