Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memasuki tahun kelima produksi lokal sedan Vios dan Yaris (hatchback) di Indonesia. Proyek lokalisasi kedua produk itu memakan investasi sampai Rp 2,5 triliun di 2014.
ADVERTISEMENT
Secara total, sejak 2014 sampai sekarang Vios dan Yaris, Toyota sudah memproduksi Vios-Yaris sebanyak 257.200 unit. Hanya saja, penyerapan untuk pasar domestik masih terbilang kecil atau hanya 37 persen atau hanya 94.750 unit saja.
Untungnya, dua model tersebut sampai sekarang masih bertahan bermain di pasar dalam negeri, meskipun kontribusinya sangat kecil. Mengingat sebelumnya model Etios sudah disuntik mati lantaran tak realistis lagi untuk diproduksi lokal.
Memang saat ini pemerintah sedang melakukan harmonisasi pajak sedan --termasuk berdasarkan emisi. Ke depan diharapkan harga jualnya bisa lebih murah, atau bisa setara dengan kelas mobil LMPV untuk ukuran mesin sama.
“Terkait sedan di pasar dalam negeri, kami mengikuti customer, ke depan kan harganya juga mulai bisa kompetitif, dan sudah tak ada isu harga lagi. Jadi semuanya tergantung customer di Indonesia. Soal produk baru sedan yang diproduksi di dalam negeri tunggu 2022 lah,” ujar Warih Andang Tjahjono sebagai Presiden Direktur TMMIN beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Basis Ekspor Sedan
Namun nasibnya berbeda untuk pasar global, pengiriman Toyota Vios-Yaris sepanjang lima tahun mencapai 162.530 unit atau mencomot 63 persen dari total produksi. Ini jadi tanda mobil produksi dalam negeri sudah bisa memenuhi pasar global.
Sampai saat ini, setidaknya ada 13 negara yang jadi langganan Toyota Indonesia sebagai tujuan ekspor sedan dan hatchback, yang tersebar di kawasan ASEAN dan Timur Tengah.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mengungkapkan, produksi lokal sedan jadi upaya buat mengurangi ketergantungan impor kendaraan utuh (Complete Build Up/CBU), sekaligus aktif berperan di pasar ekspor sehingga dapat memberi sumbangsih kepada terciptanya keseimbangan neraca perdagangan terutama di sektor otomotif.
“Hal ini juga membuktikan bahwa industri otomotif nasional memiliki daya saing yang tinggi dan dipercaya menjadi produsen salah satu model yang banyak diminati di pasar global,” tutur Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Lokalisasi ini juga memberikan efek domino pada rantai pasok industri otomotif. Setidaknya ada 63 pemasok lapis pertama yang terlibat dalam kegiatan produksi serta ekspor 2 model kendaraan ini. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Toyota Vios-Yaris kini telah mencapai 75 persen.