Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Permasalahan parkir sembarangan seolah masih menjadi masalah klasik yang belum terpecahkan hingga saat ini. Banyak ditemui, tempat keramaian seperti toko, restoran, cafe, pusat perbelanjaan, hotel, dan lainnya yang memiliki area parkir terbatas, bahkan tidak memiliki area parkir sama sekali.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, lahan yang terbatas, selalu dituding menjadi penyebabnya. Padahal, untuk menghadirkan area parkir yang memadai, tidak melulu harus memiliki lahan yang luas. Salah satu solusi untuk menghadirkan area parkir yang memadai di lahan yang terbatas, adalah dengan menggunakan model parkir bertumpuk.
Dalam mengaplikasikan model parkir bertumpuk, pemilik lahan atau pusat perbelanjaan bisa menggunakan lift mobil layaknya di bengkel mobil. Salah satu gedung yang telah menggunakan parkir model bertumpuk tersebut, adalah Salemba50 Exclusive Suites.
Sebuah kostan-kostan mewah yang terletak di wilayah Salemba, Jakarta Pusat ini, memiliki 5 buah lift mobil yang dapat mengakomodir 10 mobil di dalamnya. Menurut penuturan sang pemilik, Trisakti Leksmono, penggunaan model parkir bertumpuk dengan lift mobil, dinilai sangat efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
“Jadi di sini itu kan ada 22 kamar, belum lagi di lantai dasar ada apotek Century. Artinya saya harus menyediakan parkir untuk 22 mobil + pengunjung apotek. Nah, dengan lahan yang terbatas, dan kebutuhan parkir yang banyak, saya rasa sudah sangat tepat pakai lift parkir,” ujar pria yang biasa dipanggil Sakti itu kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Pemilihan parkir bertumpuk dengan lift, dikatakan Sakti juga jauh lebih murah secara biaya pembangunan, dibandingkan dengan parkiran model basement atau gedung. Dengan menghadirkan parkiran bertumpuk, dirinya tidak perlu repot mengeruk tanah ke bawah dan menyiapkan bak penampungan air untuk mencegah terjadinya banjir.
“Membangun naik ke atas dibanding tanam ke bawah atau basement, itu lebih murah dan simple. Karena kalau ke bawah, pertama kita harus bikin waterproofing atau kolam supaya bisa menyerap air. Kedua, dulu daerah Salemba, kalau hujannya deras dan lama itu bisa banjir depannya. Jadi saya rasa beresiko kalau ke bawah,” jelas Sakti.
Dalam menghadirkan parkiran model bertumpuk tersebut, dirinya harus menyiapkan lahan dengan plafon yang tinggi dan melakukan penguatan pada bagian tanah sebagai pondasi tiang lift mobil.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk spesifikasi kendaraan yang bisa diangkut oleh lift tersebut, menurut Sakti adalah mobil-mobil dengan bobot di bawah 2 ton. Meskipun lift mampu menahan mobil hingga bobot 2,5 ton, namun untuk alasan masa pakai yang lebih lama, dirinya hanya memperbolehkan mobil-mobil berbobot di bawah 2 ton saja yang diangkut ke atas.
“Jadi yang bisa parkir disini mulai dari yang seukuran Honda Brio sampai yang paling besar itu Toyota Innova atau Honda CR-V,” tutur Sakti.
Alat putar balik ala film Batman
Selain menyediakan parkir model bertumpuk dengan lift, salah satu hal unik yang tersedia di kost-kostan mewah ini adalah alat putar mobil yang berbentuk lingkaran di bagian tengah. Alat putar ini berfungsi untuk memudahkan pemilik mobil saat hendak berputar balik di dalam area parkir itu.
ADVERTISEMENT
“Kalau bunderan itu sebenarnya lebih sederhana, cuma secara fungsi memang sangat membantu sekali buat putar balik. Karena kalau enggak ada itu, pasti sulit sekali putar balik di dalam,” ujar Sakti.
Cara kerjanya pun terbilang mudah, mobil hanya cukup diparkirkan di tengah lingkaran. Selanjutnya tekan tombol yang ada di tembok untuk selanjutnya diarahkan ke arah yang ingin dituju.
Biaya pemasangan
Untuk memasang lift mobil tersebut, kala itu di tahun 2008, Sakti harus merogoh kocek sebesar Rp 50 juta untuk satu lift. Sementara untuk alat putar mobilnya, biaya yang harus dirinya keluarkan berkisar Rp 20 juta.
“Dulu kalau saya tidak salah itu untuk 1 lot lift berkisar Rp 50 juta, dikali 5 jadi habis kurang lebih Rp 250 juta. Tambah bunderan untuk muternya itu sekitar Rp 20 juta, tapi itu dulu ya,” ucap Sakti.
Dalam memasang lift parkir dan alat putaran tersebut, menurut Sakti akan jauh lebih mudah saat bangunan belum dibangun. Karena tidak perlu melakukan ubahan-ubahan lagi pada bangunan yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
Perawatan yang tidak sulit
Menyoal perawatannya, dikatakan Sakti tidak terlalu sulit. Pemilik hanya perlu melakukan pengecekan rutin saja. Untuk lift parkirnya, yang harus sangat diperhatikan adalah komponen hidraulisnya.
“Yang harus diperhatikan banget itu, rantai-rantai dan komponen hidraulisnya. Secara visual itu kan bisa selalu dipantau, jadi harus sering dilumasi dengan oli atau grease. Karena kalau hidraulis bocor, itu lift tidak bisa naik atau turun,” papar Sakti.
Sementara untuk alat putarnya, hal yang harus rajin diperiksa adalah roda-roda yang tersemat di bawah. Pemilik harus rutin memperhatikan kondisi karet roda tersebut sebelum benar-benar tipis atau retak.
“Itu sih harus dicek terus ya, idealnya sih sekitar 2 tahun pakai diganti ya roda-rodanya,” beber Sakti.
ADVERTISEMENT
Dengan penggunaan parkir model bertumpuk, dikatakan oleh Sakti bisa menjadi solusi yang sangat tepat dan efisien dalam mengakomodir lahan parkir yang terbatas, baik untuk sebuah gedung atau garasi rumah.
Bagaimana, berminat untuk mengaplikasikannya?
Salemba50 Exclusive Suites
Jalan Salemba Tengah
Nomor 50, Jakarta Pusat