Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tidak jarang beberapa orang khususnya yang baru menggunakan mobil bertransmisi otomatik, rupanya belum memahami benar arti dan fungsi dari kode-kode yang ada pada tuas transmisi.
Tentu saja, masing-masing kode pada tuas transmisi itu memiliki fungsi dan waktu penggunaan yang berbeda-beda. Berikut kumparan sajikan penjelasan lengkapnya.
D (Drive)
Kode D pada tuas transmisi otomatik ini mungkin menjadi yang paling familiar bagi penggunanya. Kode ini berfungsi untuk memerintahkan mobil bergerak ke arah depan.
Berbeda dari transmisi manual yang mengandalkan pedal kopling untuk perpindahan giginya, pada transmisi otomatik pengemudi cukup memindahkan tuas ke kode D dan selanjutnya perpindahan gigi tersebut akan diatur sedemikian rupa oleh Electronic Control Unit (ECU).
“Nanti, sistem pada ECU yang akan mengatur sendiri perpindahan giginya,” jelas Bambang Supriyadi, Technical Service Dealer PT Astra Daihatsu Motor kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
ECU akan melakukan penyesuaian agar gigi transmisi dapat berpindah sesuai dengan putaran mesin dan kecepatan mobil.
R (Reverse)
Serupa dengan kode D, pada kode R ini juga berfungsi untuk menggerakkan mobil. Bedanya, pada kode R ini mobil akan bergerak ke arah belakang atau mundur.
Tidak hanya fungsinya saja, cara penggunaanya pun sama dengan kode D, pengemudi hanya cukup memindahkan tuas ke kode R dan selanjutnya biarkan sistem pada ECU yang bekerja.
N (Neutral)
Dalam posisi tuas di kode N, sistem transmisi secara otomatis tidak akan terhubung dengan mesin, sehingga tidak akan menggerakkan mobil, baik itu maju ataupun mundur.
Kode N sendiri, umumnya digunakkan saat mobil sedang berhenti dalam waktu yang tidak lama, seperti saat kondisi macet.
ADVERTISEMENT
“Kalau hanya berhenti sebentar saja seperti saat stop and go, cukup dipindahkan ke N saja,” jelas Bambang.
P (Parking)
Tidak jauh berbeda dengan kode N, pada kode P ini memiliki fungsi untuk mengunci transmisi agar mobil tidak dapat bergerak. Berbeda dari kode N yang hanya digunakkan saat berhenti sebentar, pada kode P disarankan digunakkan saat hendak berhenti lama seperti parkir.
“Kode P sebaiknya hanya digunakkan saat parkir atau berhenti yang sangat lama. Tapi kalau hanya sebentar sebaiknya cukup di N saja,” ujar Bambang,
Meski diperuntukkan saat mobil berhenti lama, ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak meletakkan posisi tuas di posisi P, yaitu saat parkir paralel. Saat hendak paralel, disarankan untuk memposisikan tuas pada kode N dengan menggesernya menggunakan shift lock.
ADVERTISEMENT
L (Low) atau 1
Pada beberapa jenis mobil, tidak jarang ditemui adanya kode lain pada tuas transmisinya, salah satunya adalah L atau 1. Baik kode L atau 1, sebenarnya memiliki arti dan fungsi yang sama,yaitu sebagai gigi terendah atau gigi 1.
“L atau 1 itu sama saja artinya gigi 1. Hanya berbeda nama saja, secara fungsi sama,” tutur Bambang.
Ya, secara fungsi, kode L atau 1 ini dapat dimanfaatkan sebagai engine brake, terutama saat kondisi jalan menurun cukup tajam. Selain itu, kode L atau 1 ini, juga bisa digunakkan saat hendak menanjak di jalur yang curam dan panjang.
S (Second) atau 2
Sama seperti kode L atau 1, pada kode S atau 2 ini juga memiliki kesamaan arti dan fungsi. Secara arti, kode S atau 2 ini mengisyaratkan sebagai gigi 2.
ADVERTISEMENT
Sedangkan secara fungsi, yaitu sama-sama dapat dimanfaatkan saat membutuhkan engine brake atau saat memerlukan gigi yang rendah untuk menanjak.
“Sama, karena secara rasio gigi juga rendah. Jadi dapat membantu pengereman,” tambah Bambang.
S (Sport)
Dalam beberapa merek mobil, kode S terkadang juga memiliki makna yang lain, yaitu sebagai modus sport. Dengan mengaktifkan kode S ini, ECU biasanya akan langsung meresponnya dengan memberikan settingan mesin dan perpindahan gigi yang lebih agresif.
Selain itu, kode S yang bermakna Sport itu biasanya juga digunakkan buat pengendara yang ingin menggunakan transmisi tiptronik.
“Ada juga S yang fungsinya buat pengendara yang ingin pakai tiptronik atau paddle shift,” ucap Bambang.
Over Drive (O/D)
Selanjutnya ada Over Drive, kode ini memang tidak dimiliki oleh semua jenis atau merek mobil. Over Drive memiliki fungsi untuk menahan perpindahan gigi agar tetap mendapatkan torsi yang besar.
ADVERTISEMENT
Biasanya Over Drive akan dibutuhkan saat hendak menyalip kendaraan lain. Selain itu, penggunaan Over Drive juga dapat berguna sebagai engine brake, hanya saja penggunaanya tidak boleh terlalu lama, bila kecepatan sudah berkurang, sebaiknya pencet kembali tombol Over Drive tersebut.
Shift Lock
Untuk yang satu ini merupakan sebuah fitur keamanan yang sudah menjadi standar umum di mobil matik modern. Shift Lock memiliki fungsi untuk memudahkan pengemudi menggeser tuas transmisi dari posisi P ke posisi N saat mesin mobil sudah mati.
Umumnya, penggunaan Shift Lock ini akan sangat berguna saat mobil hendak parkir paralel.
Dengan memahami berbagai arti dan fungsi dari kode-kode pada sistem transmisi otomatik tersebut, diharapkan tidak ada lagi pengguna mobil yang salah dalam menggunakannya.
ADVERTISEMENT