Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Celah alur ban biasanya jadi tempat kerikil melekat. Hal ini diketahui kala mencuci mobil atau motor di rumah, dan mendapati ada beberapa batu kecil hinggap di kembangan ban.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata kerikil ini tidak boleh diabaikan. Tanpa disadari, lama kelamaan dapat menyebabkan kualitas ban menurun.
"Kerikil yang menempel di groove ban atau sela-sela alur ban harus sesering mungkin dibersihkan, dalam jangka yang tidak terlalu lama akan melukai dasar dari alur ban ," terang Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia Zulpata Zainal kepada kumparan belum lama ini.
Jelasnya lagi, seiring perputaran ban, kerikil akan makin tertancap jika tidak dibersihkan. Efeknya kemudian membuat lubang yang bisa merusak struktur komposisi ban.
"Karena akan melukai lapisan sabuk bajanya. Waktu ban dijalankan di permukaan basah atau cuci ban misalnya, lapisan yang luka kemudian terkena air, sabuk baja bisa berkarat," tambahnya.
Karat pada sabuk baja ini kemudian menyebabkan durabilitas ban berkurang. Tak cuma itu, karena sudah berkarat, sabuk baja tidak lagi menyatu.
ADVERTISEMENT
"Akan terjadi pemisahan lapisan di antara sabuk baja yang mengakibatkan bagian tersebut gembung," pungkas Zul, sapaan karibnya.
Ban yang sudah gembung alias benjol ini tentu menjadi tidak layak pakai, karena membahayakan dari segi keselamatan dan kenyamanan.
Guna mencegah hal ini, Zul menyarankan agar ban rutin dibersihkan dari kerikil. Mudahnya sembari ketika pengecekan tekanan ban , lalu cungkil batu dengan alat sederhana seperti obeng minus atau tespen.