Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2019, Toyota Indonesia membukukan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) sebanyak 61.569 unit Rush.
Angka tersebut naik 15,8 persen ternyata bila dibandingkan periode yang sama pada 2018. Tahun itu, TAM menorehkan pengiriman sebanyak 53.145 unit.
Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandi mengamini bila generasi kedua ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
"Toyota Rush memang produk yang penerimaannya kuat. Berkat FMC (Full Model Change) di awal 2018 dan permintaannya masih berlanjut di 2019," ujar Anton saat dihubungi kumparan, Rabu (22/1).
Namun yang menarik adalah persaingan di posisi dua dan tiga segmen Low SUV. Di mana sebelumnya Honda HR-V berhasil merangsek posisi dua selama periode Januari hingga Juli 2019, sekaligus menggantikan kedudukan Daihatsu Terios.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu setelah ditotal wholesales-nya, Daihatsu nyatanya masih mengamankan posisi dua dengan distribusi sebanyak 24.332 unit. Turun 22,6 persen sebenarnya bila melihat data yang sama tahun 2018 sebesar 31.453 unit.
Adapun Honda lagi-lagi harus puas dengan mendiami posisi tiga lewat distribusi HR-V 1.500 cc sebanyak 20.226 unit. Sama seperti Daihatsu yang turun penjualannya sebanyak 33,9 persen ketimbang 2018.
Selebihnya untuk posisi empat dan lima, dihuni oleh Honda BR-V dan Suzuki S-Cross yang masing-masing terdistribusi sebanyak 482 dan 84 unit.
Hati-hati dengan model baru
Meskipun tetap di posisi puncak, tak lekas membuat TAM berbesar hati. Menurut Anton, pabrikan akan bersiaga terhadap kehadiran model baru.
Utamanya Mitsubishi Xpander Cross dan Suzuki XL7 yang bisa merebut pasar Low SUV --meskipun keduanya didaulat meramaikan segmen Low MPV.
ADVERTISEMENT
"Tentu kompetisi akan selalu hadir. Ini juga harapannya bisa meningkatkan market," kata Anton.
Sepanjang 2020 kata Anton, akan jadi momentum bagi pabrikan tiga oval untuk berusaha mempertahankan market share di angka 32 persen di tengah gempuran mobil-mobil baru maupun penyegaran.
"Di saat itu, kami harus berusaha menarik perhatian kustomer ke produk Toyota untuk menambah atau minimal mempertahankan volume," tuntasnya.