Waspada 4 Hal yang Bisa Membuat Wiper Mobil Berusia Pendek

6 Januari 2020 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wiper Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wiper Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Komponen wiper pada mobil penting fungsinya, untuk menjaga visibilitas pengemudi apalagi saat kondisi hujan. Sebaiknya, sebelum mobil digunakan, pengendara wajib mengecek terlebih dahulu, kondisi dan fungsinya apakah masih sempurna menyeka air, khususnya di kaca depan.
ADVERTISEMENT
Nah supaya supaya kondisi wiper tetap prima, Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi coba berbagi empat hal yang bisa membuat wiper cepat rusak.
Kaca yang kotor
Ilustrasi kaca mobil yang kotor. Foto: dok. Istimewa
Sebelum menyeka air dengan wiper, Bambang menyarankan agar membersihkan terlebih dahulu kaca --apalagi ketika dilapisi debu kotor, dengan kain microfiber atau lap bersih. Pasalnya kotoran seperti debu bisa membuat umur pakai wiper menjadi pendek.
Cara membersihkannya harus dengan teknik satu atau dua arah. Jangan membersihkan kotoran dengan putaran sembarang. Ya, dengan menghindari kesalahan mengelap kotoran di kaca, potensi kaca baret bisa diminimalisir.
Hindari penggunaan wiper saat kaca kering
Ilustrasi wiper mobil. Foto: dok. Istimewa
Perlu diingat, sejatinya wiper dirancang untuk menepis dan membersihkan air di permukaan kaca. Sebaliknya jika menggunakan wiper saat kaca kering, maka kebiasaan itu akan cepat membuat karet wiper menjadi rusak.
ADVERTISEMENT
“Usia pakainya akan cepat, intinya sebelum gunakan wiper harus dalam posisi kaca basah. Bisa gunakan cairan wiper terdahulu,” lanjut Bambang.
Jangan sembarang pilih cairan wiper
Ilustrasi cairan wiper Foto: dok. Istimewa
Pada dasarnya, kata Bambang menggunakan air bersih saja sudah cukup untuk digunakan sebagai air pembersih di kaca. Namun jika hasilnya kurang memuaskan, ia mengimbau agar teliti memilih cairan wiper yang sesuai. Jangan sampai, penggunaan cairan berdampak negatif pada kaca.
“Kaca itu punya pori-pori. Kalau cara merawatnya asal efek negatif seperti buram, jamur dan waterspot bisa saja muncul. Jadi tergantung materialnya (cairan wiper) hindari yang berbahan natrium klorida, itu bisa bikin jarak pandang kaca jadi pendek (buram),” terangnya.
Terkena matahari langsung
Ilustrasi mengangkat wiper mobil saat cuaca panas. Foto: dok. Istimewa
Terakhir, meski hujan kerap turun, cuaca panas masih melanda beberapa daerah di Indonesia. Bambang menyebut kerusakan wiper paling besar diakibatkan oleh cahaya matahari. Ya, maksudnya ketika kendaraan terparkir di ruangan terbuka, wiper dan kaca akan saling menempel. Suhu panas dari matahari akan membuat karet wiper cepat mengeras.
ADVERTISEMENT
“Solusinya ada dua. Pertama kalau terpaksa parkir di outdoor, sebaiknya wiper diangkat. Yang kedua parkir di indoor, tapi hati-hati juga jangan di bawah pohon yang punya getah seperti pohon mangga. Itu (getah) bahaya buat kaca dan bikin korosi pada cat,” tuntasnya.