Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun selain itu, pengemudi kendaraan --khususnya pemotor-- perlu waspada saat awal hujan mengguyur jalanan. Karena pada momen itu, permukaan aspal dalam kondisi yang licin, sehingga berpotensi selip.
Dijelaskan oleh Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, dalam kondisi aspal kering pori-pori aspal terisi oleh berbagai macam kotoran. Mulai dari pasir, hingga zat kimia seperti minyak dan tumpahan oli.
"Ketika hujan mulai turun, partikel air hujan bercampur dengan tumpahan oli debu dan yang lainnya. Kondisinya masih terpecah dan baru naik ke permukaan aspal. Apalagi ban dalam kondisi panas dihadapkan pada kondisi jalan yang dingin, sehingga kerap terjadi selip," kata Sony saat dihubungi kumparan, Kamis (20/2).
Nah bahayanya lagi sewaktu hujan awal tersebut, pengendara cenderung memacu gas motor lebih cepat lagi. Alasannya agar bisa sampai tempat tujuan tanpa kebasahan. Nah, kondisi ini yang memicu terjadinya kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kesimpulannya, yang paling bahaya adalah 5 - 10 menit pertama saat gerimis," tambahnya.
Agar terhindar dari kecelakaan, Sony menyarankan untuk mengurangi laju kendaraan saat kondisi gerimis maupun hujan deras. Utamanya memperhatikan waktu 5 menit pertama tadi.
Jika tak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, tak ada salahnya untuk menepi di tempat yang teduh dan aman. Hindari berteduh di bawah flyover ataupun tempat-tempat ramai kendaraan melintas.