Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pengguna mobil manual, tentu sangat familiar dengan istilah 'setengah kopling '. Iya teknik ini biasanya digunakan ketika pengemudi malas untuk menggunakan rem tangan (parkir), khususnya dalam kondisi jalan macet, atau merayap di jalur yang sedikit menanjak.
ADVERTISEMENT
Merespons fenomena tersebut, Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi menyebut, penggunaan teknik setengah kopling secara terus-menerus, ternyata dapat memperpendek usia komponennya.
“Bila pedal kopling ditahan setengah, maka otomatis plat kopling akan terus bekerja bergesekan dengan flywheel, sehingga lama-lama pelat kopling akan menjadi aus bahkan habis,” ujar Didi kepada kumparan, Senin (3/2).
Tak hanya itu, kebiasaan menggunakan teknik tersebut bisa menimbulkan panas berlebih, dan akan berakibat pada flywheel atau cover clutch menjadi tidak rata.
Bila seperti itu, akan berpengaruh pada penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi yang terhambat. Akibatnya, mobil akan menjadi sulit untuk diajak berakselerasi.
“Tentu akibatnya akan sering selip dan membuat mobil jadi susah maju,” tambah Didi.
ADVERTISEMENT
Bila kondisi tersebut terus didiamkan dan sering terjadi secara berulang, penggantian komponen koplingnya akan lebih cepat dari yang dianjurkan pabrikan. Tentu ini akan merugikan.
“Idealnya penggantian kopling itu 80 ribu kilometer, tapi bergantung juga pada pemakaiannya,” jelas Didi.
Tak diharamkan
Meski tidak dianjurkan untuk sering dilakukan, penggunaan teknik setengah kopling menurut Didi bukanlah hal yang diharamkan. Asalkan, tak dilakukan terlalu lama.
Pada saat kondisi macet di jalan yang menanjak, Didi lebih menyarankan agar pengemudi mengandalkan penggunaan rem tangan, dibandingkan dengan teknik setengah kopling .