1 Miliar Hewan Mati Akibat Kebakaran Hutan Australia

9 Januari 2020 13:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyelamat margasatwa mengangkat seekor koala yang diselamatkan di hutan yang terbakar di dekat Cape Borda di Pulau Kanguru, Australia, Selasa (7/1). Foto: AAP Image/David Mariuz/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penyelamat margasatwa mengangkat seekor koala yang diselamatkan di hutan yang terbakar di dekat Cape Borda di Pulau Kanguru, Australia, Selasa (7/1). Foto: AAP Image/David Mariuz/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan di Australia masih berlangsung hingga saat ini sejak September 2019. Sebanyak 25 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa kebakaran yang disebut paling parah selama beberapa dekade itu.
ADVERTISEMENT
Otoritas setempat masih berjibaku memadamkan kebakaran yang terus meluas dengan bantuan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Kalangan ilmuwan dunia menunjukkan keprihatinan mereka sebab Australia merupakan rumah bagi banyak satwa liar unik, seperti kanguru dan koala. Populasi hewan-hewan endemik ini dikhawatirkan tidak dapat bertahan hidup akibat kebakaran tersebut.
Sejumlah petugas pemadam dan penyelamat kebakaran NSW saat memadamkan kebakaran hutan yang merambah pemukiman di dekat Kioloa, Australia, Selasa (3/12). Foto: AAP Image/Darren Pateman/via REUTERS
Seperti yang diwartakan Bloomberg, peneliti dari University of Sydney, Chris Dickman, memperkirakan ada sekitar 1 miliar hewan mati akibat kebakaran hutan di Australia, dengan indikasi 800 juta hewan terbunuh di negara bagian New South Wales saja. Kelompok satwa yang menjadi korban termasuk mamalia, burung, dan reptil.
Angka tersebut meningkat drastis dari prediksi sebelumnya yang dikeluarkan tim peneliti dari universitas yang sama, yakni sekitar 480 juta hewan kehilangan nyawa. Hewan-hewan tersebut ada yang ikut terbakar hingga mati terbunuh, sementara lainnya mati karena kehilangan habitat.
ADVERTISEMENT
“Kami mungkin sedang melihat seperti apa perubahan iklim untuk bagian lain dunia pada tahap pertama di Australia saat ini,” ujar Dickman, seorang profesor ekologi, dalam sebuah pernyataan di situs resmi University of Sydney. “Ini waktu yang sangat menyedihkan.”
Foto udara akibat kebakaran di Australia. Foto: AAP Image/News Corp Pool, Jason Edwards/via REUTERS
Dickman menambahkan, kebakaran mungkin saja mempercepat proses kepunahan bagi berbagai spesies. Dalam pernyataan sebelumya, Dickman mengatakan terkhusus koala, kebakaran yang dengan cepat merembet sangat mudah menjerat hewan malang tersebut.
"Dengan jenis kebakaran yang bergerak cepat yang telah kita alami, koala benar-benar tidak memiliki kapasitas untuk bergerak cukup cepat untuk melarikan diri," ujar Dickman. "Ada area yang sangat luas sekarang yang masih terbakar dan masih terbakar sehingga kita mungkin tidak akan pernah menemukan mayat-mayat mereka."
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Lingkungan Hidup Australia, Sussan Ley, koala menjadi hewan paling terdampak dari kebakaran ini. Berdasarkan catatannya, 30 persen populasi koala di pantai utara New South Wales diperkirakan mati.
Foto-foto mengiris hati yang memotret sejumlah hewan endemik Australia, termasuk koala dan kanguru, dengan luka di sekujur tubuh mereka, membanjiri media sosial beberapa waktu belakangan. Tak sedikit dari satwa dipotret dalam keadaan tak bernyawa.
Sementara itu, total area luas kebakaran Australia telah mencapai lebih dari 10 juta hektare. Asap kebakaran menyebar ke berbagai belahan dunia, bahkan menghitamkan langit di Argentina dan masuk hingga ke Atlantik.