20 Hari Pertama 2020, Ada 203 Bencana Alam Terjadi di Indonesia

20 Januari 2020 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menyelamatkan ternaknya dari banjir akibat tanggul Sungai Tuntang jebol di Desa Trimulyo, Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga menyelamatkan ternaknya dari banjir akibat tanggul Sungai Tuntang jebol di Desa Trimulyo, Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Sejak memasuki awal tahun 2020, rentetan bencana alam telah melanda sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya adalah banjir yang melanda beberapa kota di Jabodetabek pada Rabu (1/1). Khusus di Jakarta, hampir seluruh wilayahnya terendam banjir, menyebabkan fasilitas umum seperti KRL dan busway tidak bisa beroperasi hingga berdampak pada lumpuhnya aktivitas warga.
ADVERTISEMENT
Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selain karena intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) mencapai 377 mm/per hari, banjir di Jabodetabek juga disebabkan oleh kurangnya tutupan lahan di daerah hulu dan hilir karena pembangunan yang sangat masif.
Tidak hanya Jabodetabek, bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Bengkulu. Dalam update data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai 20 Januari 2020 pukul 10.00 WIB, tercatat telah terjadi 203 bencana yang melanda seluruh Indonesia. Jumlah bencana tertinggi terjadi di Jawa Tengah, yakni 63 bencana.
Anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Bogor (11/1). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dari total 203 bencana alam yang tercatat di awal 2020, puting beliung mendominasi peristiwa bencana, diikuti oleh banjir dan tanah longsor dengan rincian 90 kejadian puting beliung, 3 karhutla, 63 banjir, 45 tanah longsor, dan 2 gelombang pasang dan abrasi.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah korban meninggal akibat bencana selama periode 1-20 Januari 2020 tercatat mencapai 74 orang, dengan 8 orang dilaporkan hilang, 83 luka-luka, dan 800.124 orang mengungsi.
Bencana alam tidak hanya merenggut korban jiwa dan membuat ratusan ribu orang menderita, ia juga telah merusak belasan ribu rumah warga dan fasilitas umum, seperti jembatan hingga sekolah. Data BNPB menunjukkan, setidaknya 12.148 rumah warga rusak, dengan 3.175 rumah rusak berat, 2.187 rumah rusak sedang, dan 6.786 rumah rusak ringan.
Sedangkan untuk fasilitas umum, BNPB mencatat total ada 171 yang mengalami kerusakan, meliputi 118 bangunan pendidikan, 42 fasilitas peribadahan, 11 fasilitas kesehatan, 38 kantor, dan 93 jembatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca ekstrem masih akan melanda sejumlah daerah di Indonesia hingga akhir Januari 2020. Maka dari itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada menghadapi dampak yang bisa ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan gelombang tinggi.
ADVERTISEMENT