Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pada Senin (20/1), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada 139 kasus terkait coronavirus , virus penyebab penyakit pernapasan, di tiga kota China, yakni Wuhan, Beijing, Shenzhen. Jumlah kasus ini terjadi selama dua hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di China yang menjadi pusat wabah, virus baru tersebut juga telah menyebar hingga ke Thailand dan Jepang. Sejauh ini, coronavirus telah menyebabkan satu orang asal China meninggal dunia.
Meski belum ada kasus yang ditemukan di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kesiapannya dalam mengantisipasi wabah virus pernapasan asal China tersebut. Demi mencegah penyebaran virus sampai ke Indonesia, beberapa sektor akan diperkuat, seperti tenaga kesehatan, rumah sakit, pemantau, serta pintu-pintu masuk bandara dan pelabuhan.
Untuk memahami lebih jauh tentang coronavirus, simak penjelasan dari Kemenkes dan Maria Van Kerkhove, selaku Kepala Bagian Epidemologi Penyakit Menular dari WHO, berikut ini.
Apa itu coronavirus?
Coronavirus termasuk keluarga besar virus yang diketahui juga menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
ADVERTISEMENT
Novel coronavirus (CoV) belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus pada dasarnya dari binatang pindah ke manusia, dan 80 persen penyakit baru berasal dari zoonosis.
Bisakah manusia terinfeksi dengan coronavirus yang berasal dari hewan?
Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak ke manusia di China pada 2002 dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia di Arab Saudi pada 2012.
Beberapa coronavirus diketahui menyebar pada hewan yang belum menginfeksi manusia. Ketika pengawasan meningkat di seluruh dunia, lebih banyak coronavirus yang mungkin diidentifikasi.
Apa gejala yang dialami seseorang ketika terinfeksi coronavirus?
Itu tergantung pada jenis virusnya. Namun tanda-tanda umumnya seperti gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENT
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian.
Bisakah coronavirus ditularkan dari manusia ke manusia?
Ya, beberapa coronavirus dapat ditularkan dari orang ke orang. Biasanya penularan terjadi setelah melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, misalnya, di tempat kerja rumah tangga, atau pusat perawatan kesehatan.
Apakah vaksin unk mencegah coronavirus sudah tersedia?
Ketika suatu penyakit baru muncul, tentu belum ada vaksin yang tersedia. Butuh beberapa tahun untuk pengembangan vaksin baru.
Adakah pengobatan khusus bagi pasien yang terinfeksi coronavirus jenis baru?
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru. Namun, banyak gejala yang dapat diobati.
Oleh karena itu, perawatan didasarkan pada kondisi klinis pasien. Selain itu, perawatan suportif untuk orang yang terinfeksi dapat sangat efektif.
ADVERTISEMENT
Apa upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari coronavirus?
Rekomendasi standar untuk mengurangi paparan dan penularan penyakit di antaranya menjaga kebersihan tangan dan pernapasan dasar, melakukan praktik pernapasan dasar dan makanan yang aman, serta menghindari kontak langsung dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, seperti batuk dan bersin.
Apakah petugas medis juga berisiko terinfeksi coronavirus?
Ya, mereka bisa tertular karena petugas layanan kesehatan melakukan kontak dengan pasien lebih sering daripada masyarakat umum. Untuk itu, WHO merekomendasikan agar petugas layanan kesehatan secara konsisten menerapkan pencegahan infeksi dan langkah-langkah pengendalian yang tepat.
Apa rekomendasi WHO untuk negara yang rentan terhadap coronavirus?
WHO mendorong semua negara untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap infeksi saluran pernapasan akut yang parah. Semua negara dianjurkan untuk meninjau dengan cermat setiap pola yang tidak biasa dari kasus infeksi saluran pernapasan akut parah atau radang paru-paru yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Penting pula untuk selalu melaporkan kepada WHO tentang setiap dugaan atau konfirmasi kasus infeksi novel coronavirus .
Negara-negara juga didorong untuk terus memperkuat kesiapsiagaan mereka terhadap keadaan darurat kesehatan sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional (2005).