Virus Misterius China Kini Menyebar ke Jepang

17 Januari 2020 19:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
ADVERTISEMENT
Virus misterius yang akhirnya teridentifikasi sebagai coronavirus muncul pertama kali di China. Coronavirus menjadi dalang dari munculnya wabah penyakit pernapasan yang menyerang 41 orang hingga menewaskan satu orang korban di China, yakni seorang pria berusia 61 tahun.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa jenis virus yang masih satu kelompok dengan virus penyebab SARS dan MERS tersebut telah menyebar ke Thailand. Virus dibawa oleh seorang turis wanita asal China yang terbang ke Thailand.
Kini, giliran Jepang yang melaporkan bahwa penyebaran coronavirus juga telah sampai di negara mereka. Hal ini diperjelas setelah Kementerian kesehatan Jepang membeberkan fakta bahwa ada seorang pria yang telah mengunjungi kota Wuhan di China bagian tengah. Setelah kunjungan tersebut, si pria dilaporkan dirawat di rumah sakit pada 10 Januari 2020 lalu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dirilis pada Rabu (15/1), si pasien dinyatakan positif terinfeksi coronavirus yang ia dapatkan dari Wuhan.
Ilustrasi keluarga menggunakan masker. Foto: Shutter Stock
Media setempat melaporkan, pasien itu merupakan warga negara China berusia sekitar 30 tahun yang tinggal di Kanagawa, barat daya Tokyo.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah penemuan domestik pertama kasus pneumonia terkait dengan coronavirus baru," terang perwakilan Kementerian Kesehatan Jepang, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Science Alert.
"Kami akan melanjutkan penelitian epidemiologi aktif sambil juga mengkoordinasikan upaya dengan WHO dan lembaga terkait untuk melakukan penilaian risiko."
Wabah yang ditimbulkan coronavirus telah menimbulkan kekhawatiran karena virus baru itu berasal dari keluarga yang sama dengan patogen yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Seperti diketahui, SARS tercatat telah menewaskan 349 orang di daratan China dan 299 di Hong Kong pada 2002 dan 2003.
Pihak berwenang di Wuhan menyatakan pusat wabah berasal dari pasar makanan laut yang oleh pemerintah setempat telah ditutup pada 1 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang Jepang secara tegas mengatakan bahwa pria yang terinfeksi coronavirus sebenarnya belum sempat mengunjungi pasar yang menjadi pusat wabah. Kemungkinan, pria tersebut telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus ketika berada di Wuhan.
Pejabat dari Kementerian Kesehatan Jepang, Eiji Hinoshita, berusaha meyakinkan masyarakat bahwa risiko penyebaran penyakit yang disebabkan coronavirus di Jepang sangat rendah meski telah menginfeksi satu orang warganya. Hinoshita mengatakan pihaknya telah melakukan upaya pemeriksaan intensif terhadap pasien, termasuk kepada orang-orang yang telah melakukan kontak langsung dengannya. Hal ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus secara lebih luas.
"Pada titik ini, kami merasa tidak mungkin (kasus) ini akan menyebabkan wabah yang dramatis," kata Hinoshita. Hinoshita pun memastikan kondisi terkini pasien kini sudah membaik. Demamnya telah mereda sehingga sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, juga mengatakan pria tersebut sudah dinyatakan sembuh dan menjalani masa pemulihan di rumah. Petugas karantina di bandara Narita Tokyo telah memastikannya saat melakukan pemeriksaan kesehatan pada semua pelancong.
Setelah kasus ini, Kementerian Kesehatan Jepang mendesak orang-orang yang menderita batuk atau demam setelah mengunjungi Wuhan untuk mengenakan masker dan "segera mengunjungi institusi medis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hinoshita mengatakan, Jepang juga perlu berjaga-jaga menjelang Tahun Baru Imlek yang merupakan periode perjalanan populer di China.