China Ungkap Kematian Pertama Akibat Penyakit Pernapasan Misterius

13 Januari 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Foto: qimono via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Foto: qimono via Pixabay
ADVERTISEMENT
Penyakit pernapasan misterius yang mewabah di Wuhan, China, beberapa waktu belakangan, telah memakan korban jiwa. Seorang pria berusia 61 tahun, dilaporkan sebagai orang pertama yang meninggal dunia akibat penyakit pernapasan misterius itu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Channel News Asia, korban dinyatakan meninggal pada Kamis, 9 Januari 2020, akibat gagal napas dan radang paru-paru yang cukup parah. Kuat dugaan, penyakit pernapasan yang diderita pria tersebut disebabkan oleh coronavirus, jenis virus baru dari keluarga yang sama dengan SARS.
Pria yang tak disebutkan namanya itu, sebelumnya juga dilaporkan memiliki masalah kesehatan serius seperti penyakit hati kronis.
Ilustrasi wabah penyakit pernapasan di China. Foto: Reuters/Jason Lee
Komisi Kesehatan Wuhan telah mengonfirmasi, sebelum meninggal, pria tersebut diketahui sempat mengunjungi pasar ikan. Menurut pihak berwenang, pasar tersebutlah yang diyakini sebagai pusat wabah. Pasar itu telah resmi ditutup pada 1 Januari 2020 lalu.
Pria tersebut menjadi satu-satunya korban meninggal dunia dari 41 orang lain yang telah dinyatakan positif terjangkit virus dan mengalami gejala penyakit seperti pneumonia. Tujuh di antaranya kini dilaporkan dalam kondisi serius.
ADVERTISEMENT
Komisi Kesehatan Wuhan, melalui situs resminya pada Sabtu, 11 Januari 2020, menyatakan, dua orang kini sudah tidak mendapat perawatan lagi. Sisanya, dalam kondisi stabil.
Wabah misterius ini telah menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Mengingat, sindrom pernapasan akut yang muncul secara tiba-tiba pada 2002 hingga 2003 silam juga pernah menewaskan 349 orang di China.
Untuk meredam kepanikan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memastikan, penyebab wabah misterius di Kota Wuhan, China, bukanlah virus SARS ataupun MERS, melainkan jenis virus baru yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, virus itu masih berjenis coronavirus, kelompok virus yang juga menyebabkan penyakit SARS dan MERS.