Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Bahaya Sindrom Capgras Langka Akibat Ganja, Bangun Hasrat Orang Ingin Membunuh
1 Maret 2022 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pria berusia 28 tahun di Kolombia mengalami gangguan aneh. Dia tiba-tiba paranoid, mencurigai semua orang yang ada di lingkungannya, termasuk keluarga dan tetangganya. Padahal, si pria ini tidak punya riwayat sakit jiwa.
ADVERTISEMENT
“Seorang pasien pria berusia 28 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit kejiwaan dibawa polisi ke rumah sakit jiwa setelah berupaya melakukan percobaan pembunuhan pada tetangganya, tapi gagal,” catat para peneliti dalam laporan kasus yang terbit di jurnal Cureus.
Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa si pria percaya orang tua yang menemaninya saat ini adalah penipu, sementara yang asli telah dibunuh beberapa waktu lalu oleh orang-orang yang ada di dekatnya. Inilah yang menyebabkan si pria ingin membunuh tetangga dan keluarganya karena menganggap mereka adalah penipu.
Sementara berdasarkan pemeriksaan jiwa ditemukan fakta bahwa si pria mengidap gangguan kejiwaan langka yang disebut sindrom Capgras. Hanya 250 kasus yang pernah tercatat terkait gangguan sindrom Capgras, di mana sebagian besar pasien didiagnosis skizofrenia, demensia, dan kondisi neuropsikiatri lainnya.
ADVERTISEMENT
Anehnya, dalam kasus kali ini pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Sebaliknya, sindrom Capgras yang dia alami diakibatkan oleh cannabinoid, zat yang terkandung dalam ganja. Usut punya usut, si pria ternyata memang telah menggunakan ganja selama kurang lebih 8 tahun
“Hubungan Sindrom Capgras dengan ganja merupakan pemicu yang jarang terjadi, hanya ada tujuh kasus dalam literatur,” tulis laporan kasus tersebut. “Oleh karena itu, wajib untuk menyingkirkan terlebih dahulu bahan organik (ganja) dan obat-obatan lainnya yang dapat memicu gangguan.”
Paranoid bukan satu-satunya gejala sindrom capgras, penyakit ini juga bisa menyebabkan penderitanya disosiasi, halusinasi, dan mengalami masalah neuropsikiatri.
Beruntung, si pria berakhir bahagia. Setelah dua bulan menjalani perawatan, pasien mulai mengalami perubahan, bahkan gangguan sindrom Capgras-nya hilang. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengungkap lebih detail tentang gangguan sindrom Capgras.
ADVERTISEMENT