Bukan Segel Plastik, Ini Kriteria Botol Minuman yang Aman

20 Oktober 2020 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Botol minum yang aman. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Botol minum yang aman. Foto: Shutterstock
Air minum dalam kemasan botol memang menjadi pilihan banyak orang karena dinilai lebih praktis dan mudah didapat untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi. Para produsen air minum kemasan juga berinovasi menambahkan segel plastik di bagian tutup botol untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Hal tersebut lantas menggiring opini konsumen, tak sedikit dari mereka beranggapan bahwa air minum kemasan botol dengan segel plastik akan lebih terlindungi dari kontaminasi kuman dan bakteri. Benarkah demikian?
Pada dasarnya, setiap produsen pasti mengutamakan keamanan konsumen. Hal ini juga diatur dalam peraturan No. 27/2017 dan No. 20/2019 tentang regulasi kemasan pangan yang dibuat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa produsen juga menerapkan standar keamanan kemasan internasional, salah satunya menghindari Polyvinyl Chloride (PVC) atau jenis material yang biasanya digunakan untuk membuat segel plastik karena berbahaya jika digunakan dalam kemasan makanan dan minuman.
Sayangnya, segel plastik pada botol minuman umumnya terbuat dari PVC. Hal itu tertuang dalam studi yang dilakukan oleh McKinsey & Company (Global Management Consulting) yang mengungkapkan hampir semua segel plastik terbuat dari PVC tipis dan sangat kecil yang dikategorikan sebagai plastik yang sangat sulit untuk dikumpulkan dan didaur ulang.
Penggunaan segel plastik yang diharapkan dapat menjadi keamanan tambahan, justru dapat berakhir dengan mengotori lingkungan dan menyebabkan banyak masalah selanjutnya pada ekosistem.
Pada tahun 2019 lalu, pemerintah Thailand telah melarang penggunaan segel plastik pada kemasan botol di negaranya. Larangan ini diumumkan bersamaan dengan pelarangan pemakaian kantong plastik sekali pakai dan plastik oxo-biodegradable (terurai karena bereaksi terhadap panas dan oksigen sehingga plastik pecah menjadi molekul kecil yang bisa diurai oleh mikroorganisme menjadi CO2, H2O, dan biomassa).
Penggunaan plastik telah menimbulkan permasalahan global. Perusahaan di seluruh dunia pun harus mengambil berbagai langkah dan inovasi termasuk bagi industri air minum yang dituntut untuk bisa mengambil langkah kecil dengan meniadakan segel plastik yang membungkus tutup botol.
Di Indonesia, ada beberapa perusahaan air minum yang sudah tidak menggunakan segel plastik pada kemasan botol minumannya. Tujuannya, agar lebih bijak dalam penggunaan plastik di lini produksi. Lantas, jika bukan segel plastik, apa yang seharusnya kita perhatikan dalam memilih air minum dalam kemasan botol?
air minum dalam kemasan. Foto: Shutterstock

Terdapat Cincin Pengaman pada Tutup Botol

Tutup botol umumnya dilengkapi kunci berupa cincin pengaman di bagian bawah tutup botolnya. Sebagai penemu cincin pengaman, Edwin M. Irish memastikan bentuk cincin pengaman telah didesain sedemikian rupa untuk botol plastik agar mencegah kotoran masuk. Hal itu bisa menjamin mutu dan keamanan produk sehingga aman untuk dikonsumsi, selama cincin pengaman belum terlepas atau terpisah dari tutup botol.
Maka dari itu, sangat penting untuk konsumen memilih botol minum kemasan yang cincin pengamannya masih terkunci rapat dan tidak rusak. Tutup botol dengan cincin pengaman yang masih terkunci rapat akan mengeluarkan bunyi retakan saat dibuka pertama kali.

Memiliki Sertifikasi Lembaga Terkait

Sebelum membeli, penting juga untuk memastikan bahwa botol minum kemasan sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN), hal ini dapat diketahui dengan adanya logo SNI pada kemasan.
Tak hanya itu, setiap botol minum kemasan juga harus tersertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menandakan bahwa produk botol minum kemasannya layak dan telah mendapatkan izin untuk beredar di pasaran, hal ini dapat diketahui dengan adanya nomor BPOM pada kemasan.

Pilih yang Ramah Lingkungan

Hal ketiga yang tak kalah penting adalah memperhatikan jenis bahan kemasan yang digunakan produsen untuk mengemas produk minumannya. Pastikan botol minuman yang kamu pilih termasuk jenis plastik Polyethylene Terephthalate (PET) yang keterangannya ada dibawah botol.
Plastik jenis PET banyak digunakan produsen botol minum kemasan. Tidak hanya sifatnya yang ringan, berwarna jernih, mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah. PET mampu menghalangi oksigen, air, dan karbon dioksida keluar atau masuk.
Dilansir dari Waste4Change, ada 2 tipe plastik yang sering diproses dalam program daur ulang, salah satunya adalah PET. Keunggulan dari sifat plastik jenis PET ini membuat limbah PET mudah di daur ulang, dan dapat dikonversi menjadi produk layak jual yang dapat berdampak pada menurunnya tingkat pencemaran lingkungan.
Selain ketiga hal tersebut, beberapa perusahaan minuman juga terus berinovasi untuk menjamin keamanan tambahan. Di antaranya menambahkan kode ganda di tutup dan badan botol, adanya kode QR, atau mendesain kunci unik di cincin pengaman untuk mencegah pemalsuan isi kemasan.
Dari sisi konsumen, diharapkan bisa lebih cermat dan bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan tanpa melupakan keamanan untuk diri sendiri dan orang lain.
Mulailah selektif dalam memilih botol minum kemasan yang aman bagi kesehatan dan ramah bagi lingkungan. Dengan cara ini, kita juga dapat mendukung perusahaan-perusahaan agar tidak berhenti melakukan inovasi untuk kepentingan bersama.