Bukti Baru Kekejaman Nazi Ditemukan di ‘Lembah Kematian’

21 Agustus 2021 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara Death Valley.  Foto: Antiquity Publications Ltd
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Death Valley. Foto: Antiquity Publications Ltd
ADVERTISEMENT
Arkeolog di Polandia berhasil menemukan kuburan massal yang coba dihancurkan Nazi pada akhir Perang Dunia II. Kuburan massal itu diisi dengan sisa kerangka milik sekitar 500 orang, yang terkait dengan 'Pomeranian Crime' (Kejahatan Pomeranian), peristiwa kejahatan mengerikan yang terjadi di provinsi Pomerania ketika Nazi menduduki Polandia pada 1939.
ADVERTISEMENT
Pada awal perang terjadi, Nazi setidaknya membunuh lebih dari 35.000 orang di Pomerania. Mereka kemudian kembali pada 1945 untuk membunuh lebih banyak orang, serta menyembunyikan bukti pembantaian sebelumnya dengan menggali dan membakar tubuh para korban.
Kejahatan Pomeranian 1939 adalah peristiwa kekejaman skala besar pertama dalam Perang Dunia II di Polandia. Selain puluhan korban di Pomeranian, ada 12.000 orang lainnya yang terbunuh di hutan sekitar desa Piaśnica dan 7.000 orang yang dikubur di hutan dekat desa Szpęgawsk pada 1939.
Foto A dan B pemakaman orang yang terbunuh di Death Valley. Foto C pintu gerbang ke Pemakaman Korban Kejahatan Nazi di Chojnice. D salah satu kuburan massal di Chojnice. Foto: Antiquity Publications Ltd
Beberapa sejarawan mengatakan, pembantaian itu merupakan awal dari kekejaman Nazi yang dilakukan selama Holocaust. Karena saking banyaknya orang yang terbunuh pada 1939 dan 1945 di Pomerania, dekat pinggir kota Chojnice, wilayah itu kini dikenal sebagai ‘Death Valley’ atau Lembah Kematian.
ADVERTISEMENT
Seorang saksi mengatakan bahwa ia melihat sekitar 600 orang tahanan dari Bydgoszcz, Toruń, Grudziad̨z dan desa-desa tetangga, di bawah pengawasan Gestapo, dibawa ke Lembah Kematian selama Januari 1945. Mereka dieksekusi di sana dan saksi berpikir bahwa tubuh para korban dibakar untuk menutup bukti.
Setelah perang usai pada 1945, penggalian di Death Valley dilakukan dan ditemukan sisa-sisa 168 orang. Namun, menurut laporan masih ada banyak kuburan di sana. Kini, para arkeolog telah menemukan banyak bukti dari salah satu kuburan massal tersebut usai memeriksa arsip, mewawancarai penduduk setempat dan melakukan survei arkeologi yang ekstensif.
“Sudah umum diketahui bahwa tidak semua kuburan massal dari tahun 1939 ditemukan dan digali, dan kuburan mereka yang terbunuh pada tahun 1945 juga tidak digali,” kata Dawid Kobiałka, penulis utama studi yang merupakan seorang arkeolog dan antropolog budaya di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Live Science.
Peneliti studi Dawid Kobialka selama penggalian di Death Valley. Foto: D. Frymark/Antiquity Publications Ltd

Hasil penelitian

Hasil penyelidikan Kobialka dan tim menemukan bahwa Nazi menggunakan parit yang digunakan tentara Polandia saat perang untuk menyembunyikan mayat korban. Dengan kata lain, kata Kobialka, eksekusi terjadi di parit di mana korban dijatuhkan ke parit atau mayat korban dibuang oleh pelaku ke sana. Parit kemudian ditimbun oleh tanah.
ADVERTISEMENT
Hasil survei tanah menggunakan radar penembus tanah mengungkapkan banyak anomali yang tersembunyi di dalamnya. Survei detektor logam juga mengungkapkan banyak artefak di dalam parit tersebut. Setelah digali, peneliti menemukan sedikitnya 4.250 artefak dari tahun 1939 dan 1945, termasuk peluru dan kayu hangus kemungkinan digunakan untuk membakar mayat.
Tim juga menemukan tulang dan perhiasan yang dikremasi bersama mayat-mayat tersebut, termasuk cincin kawin emas. Ini menunjukkan bahwa para korban tidak dijarah ketika mereka dibunuh. Hasil identifikasi mengungkapkan pemilik cincin itu bernama Irena Szydlowska, seorang kurir di Angkatan Darat Dalam Negeri Polandia.
Cincin kawin milik Irena Szydlowska yang ditemukan dikuburan Death Valley Polandia. Foto: A. Barejko/Antiquity Publications Ltd
Penyelidikan arkeolog juga mengungkapkan bahwa beberapa tahanan yang terbunuh adalah bagian dari perlawanan Polandia.
"Serangkaian analisis khusus dari temuan sedang berlangsung sekarang," kata Kobialka. "Diyakini bahwa lebih banyak korban tewas di Death Valley akan segera diidentifikasi, dan keluarga mereka akan diberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada orang yang mereka cintai."
ADVERTISEMENT
Tim berencana akan mengidentifikasi beberapa korban dengan analisis DNA. Setelah para peneliti selesai memeriksa situs, sisa-sisa jenazah akan dikubur kembali di Lembah Kematian dan situs itu akan diresmikan sebagai makam para pahlawan.