Detik-detik Harimau Sumatra dan 4 Anaknya Terekam Kamera di TN Gunung Leuser

30 Juli 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi harimau sumatra. Foto: Chester Zoo/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau sumatra. Foto: Chester Zoo/Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membagikan video langka yang memperlihatkan penampakan induk harimau sumatra dan anaknya tengah berjalan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Sumatra Utara. Video diposting di akun Instagram @kementerianlhk dalam rangka merayakan hari harimau sedunia yang jatuh pada Senin (29/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Video tersebut menampilkan seekor induk harimau sumatra tengah berjalan perlahan bersama empat anaknya. Penampakan ini cukup langka karena terjadi di alam liar, apalagi jumlah kelahirannya lebih dari tiga ekor. Adapun video diambil pada 2023 lalu.
“Hi Sobat Hijau, sebuah video langka dari camera trap pada tahun 2023 berhasil menangkap induk harimau sumatera dengan 4 ekor anaknya di Taman Nasional Gunung Leuser. Kelahiran yang jarang terjadi dengan jumlah kelahiran lebih dari 3 anak,” tulis @kementerianlhk di akun Instagram miliknya.
“Hari Harimau Sedunia pada tanggal 29 Juli ini adalah inisiatif global demi meningkatkan kesadaran tentang upaya konservasi harimau.”
Menurut KLHK, harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu spesies kunci di Taman Nasional Gunung Leuser. Sesuai namanya, harimau sumatra merupakan hewan endemik di Pulau Sumatra. Ia tergolong hewan langka dengan status Critically Endangered atau Terancam Punah, menurut lembaga konservasi alam IUCN.
ADVERTISEMENT
Harimau sumatra merupakan harimau paling kecil di dunia. Rata-rata panjang tubuhnya berkisar 3 meter dengan bobot sekitar 130 kg. Sama seperti subspesies harimau lain, harimau Sumatra punya corak bulu loreng-loreng di tubuhnya.
Meski demikian, garis-garis loreng harimau Sumatra lebih rapat dan bulu jingganya berwarna lebih gelap daripada subspesies lainnya. Ia juga punya jenggot dan surai yang khas, yang membedakannya dengan harimau lain.
Harimau sumatra adalah hewan karnivora yang aktif di malam hari. Mereka berburu dengan cara menyergap, dengan mangsanya termasuk ikan, monyet, babi hutan, tapir, hingga rusa.
Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu (4/2/2024). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Kucing besar ini dikenal sebagai hewan yang hidup menyendiri. Mereka baru hidup bersama harimau sumatra lain selama masa kawin, ketika jantan dan betina akan menghabiskan beberapa hari bersama.
ADVERTISEMENT
Harimau sumatra betina umumnya hamil selama seratus hari sebelum melahirkan satu hingga enam anak sekaligus. Anak-anak harimau Sumatra akan hidup bersama ibu mereka selama sekitar dua tahun.
Menurut laporan San Diego Zoo, populasi harimau sumatra kini hanya berkisar 400 hingga 600 ekor saja di alam liar. Kelestarian hewan langka itu terus terancam karena berbagai hal.
Di Taman Nasional Gunung Leuser, harimau sumatra menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah, perburuan liar, jerat kawat liar, interaksi negatif harimau sumatra dengan manusia, dan masih rendahnya kesadaran terhadap pentingnya keberadaan kawasan dan habitat satwa liar selaku sistem penyangga kehidupan.
Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pemantauan populasi melalui survei okupansi, perekaman individu menggunakan camera trap dan analisis extra compare, perekaman pada site monitoring, pemulihan habitat yang rusak juga pembersihan jerat, serta upaya perlindungan kawasan yang terus menerus dengan melibatkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT