Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Dikira Isi Miras, Botol Misterius Berusia 200 Tahun Ternyata Buat Tangkal Sihir
27 Januari 2025 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Botol itu ditemukan dalam keadaan utuh, lengkap dengan gabus dan berisi cairan. Ditemukan di lokasi pembangunan di kota tepi laut Cleethorpes di Lincolnshire, Inggris . Pemilik properti menyerahkan botol ke departemen University of Lincoln’s Conservation of Cultural Heritage dengan dua syarat: objek tersebut dilestarikan dan mengidentifikasi cairan di dalam botol tanpa membuka gabusnya.
“Saya menerima email berisi pertanyaan tentang botol tersebut sekitar setahun lalu, dan saya sangat ingin menerimanya sebagai proyek mahasiswa. Kami menerima banyak pertanyaan tentang berbagai objek, tapi kami belum pernah menerima pertanyaan seperti ini sebelumnya,” kata Josephine McKenzie, Teknisi Senior di departemen Conservation of Cultural Heritage.
Zara Yeates, mahasiswa sarjana tahun ketiga di University of Lincoln’s yang menyelidiki botol tersebut. Botol penyihir sendiri merupakan bagian dari tradisi rakyat abad ke-18 dan ke-19, melibatkan penempatan botol kaca di dalam rumah sebagai jimat untuk mengusir roh-roh jahat. Botol penyihir paling umum di Inggris, dan menyebar ke Atlantik dan AS.
Di Inggris, botol penyihir biasanya diisi oleh benda-benda seperti tulang hewan, paku besi, potongan kuku, dan bahan-bahan lain terkait dengan takhayul dan kepercayaan pada sihir. Untuk memastikan apakah botol berusia 200 tahun itu mengandung bahan penyihir, Yeates melakukan rontgen. Hasilnya menunjukkan, botol tidak berisi benda padat berukuran besar, hanya cairan dengan sedikit endapan.
ADVERTISEMENT
Ini bikin Yeates dan tim mengira, apakah objek ini sejalan dengan tradisi serupa di East Anglia, wilayah tetangga Lincolnshire, di mana botol penyihir diisi dengan urin dan bahan-bahan botani seperti daun, herba, atau bunga.
Analisis lebih lanjut menggunakan XRF (fluoresensi sinar-X) dan pencitraan multispektral mampu mengonfirmasi kecurigaan ini: botol ternyata berisi cairan tubuh dan beberapa bahan tanaman yang terdegradasi.
Yeates menyebut, benda tersebut kemungkinan besar memang botol penyihir yang terinspirasi oleh tradisi East Anglia, atau bisa jadi cerminan dari praktik lain yang umum di kalangan pelaut, di mana botol yang diisi dengan air seni dikubur di rumah sebagai kepercayaan agar mereka bisa kembali dengan selamat setelah berlayar.
Yeates mengatakan, tukang yang menemukan botol itu awalnya mengira isi botol adalah bir dan berencana untuk meminumnya. Dia juga menyebut, dilihat dari bentuknya, botol itu pertama kali diperkenalkan pada 1790-an. Bentuk botol baru kemudian diperkenalkan pada 1840-an, ini menandakan botol kemungkinan dibuat sekitar abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Kini, artefak botol penyihir akan dipajang di pameran University of Lincoln’s Conservation of Cultural Heritage pada Juni 2025, sebelum dikembalikan kepada pemiliknya.