Einstein Sudah Khawatir Gerakan Anti Yahudi Sejak Sebelum Nazi Bangkit

17 November 2018 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Fisikawan penerima Nobel, Albert Einstein, terlahir dari keluarga Yahudi yang sekuler. Karena latar belakangnya sebagai keturunan Yahudi, Einstein memutuskan untuk mengungsi ke Amerika Serikat setelah Jerman mulai dikuasai Nazi yang membenci orang-orang Yahudi.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah surat yang dilelang di Yerusalem, ternyata Albert Einstein telah mengungkapkan kekhawatirannya akan kebangkitan gerakan anti-Yahudi, 10 tahun sebelum Nazi berkuasa di Jerman.
Surat tersebut ditulis pada tahun 1922, saat Einstein berada dalam tempat persembunyiannya di utara Jerman setelah temannya yang juga keturunan Yahudi tewas dibunuh oleh ekstremis sayap kanan. Albert Einstein melarikan diri dari Berlin setelah seorang polisi memperingatkan bahwa dirinya bisa jadi target pembunuhan selanjutnya.
Einstein menulis surat tersebut untuk Maja, adiknya. Tidak ada alamat yang menunjukkan lokasi Einstein pada surat itu, tapi para ahli menduga Einstein sedang berada di kota pelabuhan Kiel.
"Tidak ada yang tahu di mana saya berada, dan orang-orang yakin saya telah menghilang," tulis Einstein dalam surat yang ditujukan kepada adiknya, Maja.
ADVERTISEMENT
"Keadaan saya cukup baik, terlepas dari semua sikap anti-Semit yang dilakukan oleh rekan-rekan Jerman saya... Di sini adalah masa-masa gelap secara ekonomi dan politik, jadi saya senang saya bisa menghindar dari semua ini selama setengah tahun."
Albert Einstein (Foto: Public Domain/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Einstein (Foto: Public Domain/Wikimedia Commons)
Menurut Ze'ev Rosenkranz, asisten direktur Einstein Papers Project di California Institute of Technology, Einstein bahkan telah memperingatkan tentang munculnya gerakan anti-Semitisme di Jerman sebelum surat ini, tetapi pada saat itu ia masih kebingungan akibat kematian temannya.
"Salah satu reaksi awal Einstein adalah ia merasa panik dan timbul keinginan untuk meninggalkan Jerman selamanya," kata Rosenkranz dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Live Science. "Dalam seminggu, dia berubah pikiran."
Pada tahun yang sama dengan saat ia menulis surat tersebut, Einstein mengajar di luar negeri dan memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang fisika untuk penelitian efek fotolistrik.
Penghargaan Albert Einstein yang diberikan kepada fisikawan teoritik Inggris Stephen Hawking jelang pelelangan barang-barang pribadi miliknya di Christie's di London. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Penghargaan Albert Einstein yang diberikan kepada fisikawan teoritik Inggris Stephen Hawking jelang pelelangan barang-barang pribadi miliknya di Christie's di London. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Einstein akhirnya memutuskan kembali ke Jerman setelah ia melarikan diri. Tetapi pada tahun 1933, ia kembali meninggalkan Jerman untuk pindah ke Amerika Serikat dan menetap di sana hingga akhir hayatnya. Ia juga menanggalkan kewarganegaraan Jerman dan berganti menjadi warga negara AS.
ADVERTISEMENT
Einstein meninggalkan Jerman setelah Adolf Hitler menjadi kanselir Jerman dan undang-undang anti-Semit ditandatangani. Undang-undang ini melarang orang-orang Yahudi untuk menempati posisi publik, termasuk sebagai pendidik.
Surat Einstein itu sendiri kini telah laku terjual dalam sebuah lelang di Yerusalem seharga 39.950 dolar AS atau seharga Rp 583 juta.