Fakta Unik Lebah Jantan: Mati Tragis Usai Kawin, Satu-Satunya Peran di Hidupnya

4 November 2025 7:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Fakta Unik Lebah Jantan: Mati Tragis Usai Kawin, Satu-Satunya Peran di Hidupnya
Fakta unik lebah jantan (drone): perannya hanya kawin lalu mati secara tragis. Simak juga nasib pejantan yang gagal kawin dan asal-usulnya yang unik dari telur tanpa dibuahi.
kumparanSAINS
Peternak Lebah Madu Palestina Foto: Reuters/Suhaib Salem
zoom-in-whitePerbesar
Peternak Lebah Madu Palestina Foto: Reuters/Suhaib Salem
ADVERTISEMENT
Dunia lebah madu penuh dengan keteraturan dan efisiensi yang luar biasa, di mana setiap anggota koloni memiliki peran spesifik demi kelangsungan hidup bersama. Namun, di antara semua peran tersebut, tak ada yang lebih singkat dan tragis daripada kehidupan lebah jantan, atau yang biasa disebut drone.
ADVERTISEMENT
Tugas mereka hanya satu, yakni mengawini ratu lebah. Setelah tugas itu selesai, hidup mereka pun berakhir secara dramatis.

Diciptakan Hanya untuk Satu Misi

Dalam sebuah koloni lebah, terdapat tiga jenis kasta: seekor ratu lebah, ribuan lebah pekerja betina, dan ratusan lebah jantan (drone). Berbeda dengan lebah pekerja--semuanya adalah betina-- yang sibuk mengumpulkan nektar, membuat madu, dan merawat sarang, lebah jantan tidak memiliki tanggung jawab tersebut.
Secara fisik, lebah jantan diciptakan khusus untuk satu misi, yakni kawin. Ukuran mereka lebih besar dari lebah pekerja, dengan mata yang sangat besar untuk membantu menemukan sang ratu saat terbang di udara.
Namun, mereka tidak memiliki sengat untuk mempertahankan diri, dan mulut mereka tidak dirancang untuk mengisap nektar dari bunga. Kehidupan mereka sepenuhnya bergantung pada pasokan makanan dari lebah pekerja.
Ilustrasi lebah pembunuh. Foto: Shutterstock

Penerbangan Kawin yang Fatal

Puncak kehidupan seekor lebah jantan adalah saat “penerbangan perkawinan" atau nuptial flight. Ketika seorang ratu lebah baru siap untuk kawin, ia akan terbang tinggi ke angkasa, dikejar oleh para pejantan dari koloninya dan koloni tetangga.
ADVERTISEMENT
Para pejantan akan bersaing untuk mencapai sang ratu. Pejantan yang berhasil akan kawin dengan ratu di udara. Namun, proses ini berakibat fatal.
Selama proses perkawinan, alat reproduksi lebah jantan (endophallus) akan robek dan tertinggal di tubuh sang ratu, yang menyebabkan kematian seketika atau tak lama setelahnya.
Sang ratu sendiri akan kawin dengan beberapa pejantan selama penerbangan ini untuk memastikan keragaman genetik yang cukup bagi koloninya. Setelah itu, ia akan kembali ke sarang dan tidak akan pernah kawin lagi seumur hidupnya, menggunakan sperma yang ia simpan untuk bertelur hingga ribuan butir setiap hari.
Lantas, bagaimana dengan nasib para pejantan yang tidak berhasil kawin? Jawabannya sederhana, hidup mereka juga tidak berakhir bahagia.
ADVERTISEMENT
Ketika musim bunga berakhir dan sumber nektar menipis, lebah jantan dianggap sebagai beban bagi koloni. Sebab mereka tidak bisa bekerja dan hanya menghabiskan cadangan madu yang berharga.
Biasanya pada titik ini, lebah pekerja akan secara paksa mengusir semua lebah jantan yang tersisa dari sarang. Tanpa kemampuan mencari makan sendiri dan tanpa akses ke kehangatan sarang, para pejantan yang terusir ini akan mati kelaparan atau menjadi sasaran empuk predator.
Lebah yang berada di "Hotel lebah dengan bintang lima" di Garesnica, Kroasia. Foto: Antonio Bronic/REUTERS
Lalu, bagaimana koloni memastikan selalu ada pejantan baru? Jawabannya ada pada kendali penuh sang ratu. Setelah kawin, ratu dapat menghasilkan dua jenis telur, yang dibuahi dan yang tidak dibuahi.
Telur yang dibuahi akan menetas menjadi lebah pekerja (betina) atau calon ratu baru. Sementara itu, lebah jantan lahir dari telur yang tidak dibuahi. Proses ini dikenal sebagai partenogenesis.
ADVERTISEMENT
Ratu lebah mampu mengontrol kapan ia akan melepaskan sperma dari kantong penyimpanannya (spermatheca). Jika sebuah telur melewati saluran tanpa dibuahi, telur itu akan berkembang menjadi lebah jantan dan mencapai tahap dewasa dalam 24 hari, lebah betina atau pekerja 16 hari. Dengan cara inilah siklus tragis namun esensial dari lebah jantan terus berlanjut demi kelangsungan hidup koloni.