Fenomena Matahari di Atas Ka’bah 15 - 16 Juli, Waktunya Cek Arah Kiblat

12 Juli 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu menit menuju fenomena Matahari tepat di atas Ka'bah pada pukul 12.27 WAS. Foto: YouTube/Makkah Live
zoom-in-whitePerbesar
Satu menit menuju fenomena Matahari tepat di atas Ka'bah pada pukul 12.27 WAS. Foto: YouTube/Makkah Live
ADVERTISEMENT
Fenomena Matahari melintas tepat di atas Ka’bah –rumah Allah atau situs paling suci dalam agama Islam yang berlokasi di tengah Masjidil Haram, Mekkah– bakal kembali terjadi pada 15 dan 16 Juli 2022 mendatang. Momen ini bisa dimanfaatkan umat Islam di Indonesia untuk mengecek arah kiblat yang benar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data astronomi, fenomena alam yang dikenal dengan istilah A’dham atau Rashdul Qiblah itu akan terjadi pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.
“Peristiwa A’dham atau Rashdul Qiblah akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, sebagaimana dikutip di situs resmi kementerian, Selasa (12/7).
Momentum ini bisa digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat, yakni dengan menyesuaikan sudut arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda saat Rashdul Qiblah.
Arah kiblat ialah salah satu prasyarat dalam menjalankan ibadah salat. Sebab syarat sah dalam menunaikan kewajiban bagi umat Islam ialah berdiri menghadap kiblat.
Ilustrasi salat di sela-sela kerja. Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut Adib mengatakan, berdasarkan tinjauan astronomi, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat. Di antaranya menggunakan kompas theodolite serta fenomena posisi Matahari tepat di atas Ka’bah.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara menentukan posisi kiblat dengan memanfaatkan momen Rashdul Qiblah? Berikut rinciannya:
"Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG," tambah Adib.