Gegar Otak Ringan Bikin Indra Penciuman Menurun?

12 Agustus 2019 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gegar otak ringan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gegar otak ringan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jangan pernah sepelekan benturan yang kamu alami di bagian kepala. Selain rasa sakit yang mendera, dampaknya ternyata bisa lebih buruk.
ADVERTISEMENT
Benturan di kepala juga ternyata menyebabkan menurunnya indra penciuman yang bersifat sementara. Inilah yang menjadi gejala awal seseorang bisa menderita gegar otak ringan.
Jika sudah mengalaminya, itu tandanya kamu bisa terkena gegar otak. Sebab, sebuah riset dari University of Montreal menunjukkan sejumlah fakta bahwa gegar otak ringan sekalipun dapat mempengaruhi indra penciuman seseorang. Bahkan tak menutup kemungkinan, dalam jangka waktu yang lama juga bisa menimbulkan gejala kecemasan akibat gegar otak.
Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Brain Injury itu menyebutkan bahwa gegar otak berat dipicu oleh gegar otak ringan yang kerap kali diabaikan. Misalnya, orang cenderung menganggap remeh cedera kepala yang disebabkan jatuh dari sepeda.
“Banyak orang yang terkena gegar otak ringan merasakan gejala tertentu, menyadari bahwa ada yang salah dengan indra penciuman mereka adalah gejala awal yang bisa mereka beritahukan kepada dokter,” tutur Fanny Lecuyer Giguere, peneliti neuropsikologi di University of Montreal, sebagaimana dikutip Medical Daily.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 orang yang menderita gegar otak ringan dan 22 orang yang mengalami patah tulang tetapi tidak menderita gegar otak menjadi partisipan dalam penelitian ini.
Hasilnya menunjukkan, lebih dari setengah partisipan yang mengalami gegar otak juga berkurang indra penciumannya. Hal itu dialami dalam kurun waktu 24 jam setelah mereka mengalami cedera. Sementara untuk pasien dengan patah tulang, dampaknya tidak terlihat signifikan.
Indra penciuman manusia. Foto: Giuliamar via pixabay
Indra penciuman pasien gegar otak bisa kembali normal setelah setahun kemudian. Tetapi tak sedikit pula yang pulih kurang dari enam bulan. Meski begitu, 65 persen dari pasien gegar otak mengaku mengalami tingkat kecemasan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Gejala kecemasan yang mereka alami biasanya seperti merasa khawatir yang berlebihan, sulit untuk rileks hingga mendadak terkena serangan panik.
ADVERTISEMENT
"Sangat penting bagi pasien untuk memberitahukan ketika indra penciuman mereka terganggu, karena itu bukan sesuatu yang biasa ditanyakan oleh dokter umum atau di ruang gawat darurat," jelas Giguere.
Namun perlu pemeriksaan yang lebih mendalam untuk menentukan apakah pasien gegar otak ringan juga mengalami kehilangan indra penciuman dan gejala kecemasan. Hal ini, menurut Giguere, bisa membantu tim dokter untuk menentukan separah apa gegar otak yang dialami pasien.
Giguere mengimbau, saat pasien dengan gegar otak ringan merasakan indra penciuman mereka mendadak kurang sensitif setelah beberapa minggu mengalami cedera, sebaiknya segera memberitahukannya kepada dokter.
Hal ini juga berlaku saat pasien merasakan gejala-gejala kecemasan. Semakin dini gejala tersebut dideteksi, maka semakin mudah bagi dokter untuk melakukan tindakan yang paling tepat.
ADVERTISEMENT