Jakarta Mau Tiru Bangkok yang Sukses Kendalikan Polusi Udara

12 Agustus 2023 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari cara untuk menekan angka polusi udara. Salah satunya meniru penerapan kebijakan di kota lain di luar negeri, seperti Bangkok, Thailand.
ADVERTISEMENT
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengatakan bahwa Bangkok dulunya juga merupakan kota dengan tingkat polusi tinggi di kawasan ASEAN.
Saat ini, Bangkok dianggap berhasil menekan laju polusi udara.
“Kita belajar apa sebetulnya (yang) dilakukan di luar negeri untuk memperbaiki emisi, misalnya, di Bangkok. Bangkok itu dulu nomor satu di dunia untuk pencemarannya,” kata Sigit, Jumat (11/8).
“Tapi sekarang (Bangkok) sudah berhasil karena menerapkan teknologi kendaraan bersih, mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar, pemanfaatan lahan dan transportasi yang baik dan pembatasan kendaraan bermotor.”
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ada beberapa langkah yang coba pemerintah tiru dan terapkan di Jakarta. Misalnya penerapan kendaraan listrik hingga pengetatan standar. emisi untuk transportasi umum ke EURO 4.
ADVERTISEMENT
DKI juga telah berupaya menghadirkan armada bus listrik untuk Transjakarta hingga upaya-upaya lain.
“Kita dari hasil kajian disarankan untuk meniru beberapa rekomendasi dari Bangkok. Kita dari pemerintah dan kita semua diminta lebih menggunakan kendaraan listrik kemudian pengetatan standar emisi untuk transportasi umum menggunakan EURO 4,” kata Sigit.
“(Selain itu), pengadaan bus listrik untuk Transjakarta, uji emisi secara berkala, dan kita harus mulai tidak menggunakan kendaraan pribadi tapi kendaraan umum, pelarangan bakar sampah, dan konversi ke kompor listrik.”

Jakarta dibekap polusi

Polusi udara di Jabodetabek kembali memburuk dan masuk kategori “tidak sehat untuk semua orang.” Rata-rata konsentrasi polutan PM 2,5 lebih dari 50 µg/m³. Data tersebut diungkap oleh Nafas, startup penyedia data kualitas udara berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT
Sektor kendaraan bermotor ternyata menjadi faktor utama polusi di Jakarta. Menurut data KLHK, sektor transportasi menyumbang 44 persen polusi ke udara, industri energi 31 persen, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen, dan komersial 1 persen.