Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Natural History mengungkapkan, ternyata katak goliath juga memiliki keistimewaan lain, yakni punya keahlian membangun sarang atau kolam untuk anak-anaknya. Kemampuannya ini sekaligus menjadi contoh pertama dari amfibi Afrika dalam “membangun sarang”.
"Katak Goliath tidak hanya besar, tetapi penemuan kami menunjukkan bahwa mereka tampaknya juga orang tua yang penuh perhatian," ujar Marvin Schäfer, penulis studi dari Berlin Natural History Museum, dalam sebuah pernyataannya seperti dikutip dari IFL Science.
"Kolam kecil yang mereka buat di tepi sungai yang mengalir deras memberi telur dan berudu tempat berlindung yang aman dari perairan yang terkadang sangat deras, serta dari banyak pemangsa yang tinggal di sana. Kami pikir pekerjaan berat yang mereka lakukan adalah menggali dan memindahkan batu-batu bisa menjelaskan mengapa gigantisme berevolusi pada katak-katak ini.”
Schäfer dan rekannya menemukan kebiasaan aneh hewan ini berkat kamera infrared time-lapse yang dipasang untuk melihat aktivitas katak saat membangun kolam. Mereka mencatat, ada tiga jenis sarang kompleksitas yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pertama, katak akan mulai dengan cara membersihkan serasah daun dan puing-puing dari kolam batu yang terbentuk secara alami. Kemudian mereka membentuk bendungan dari serasah daun dan kerikil dengan cara menggali dan mendorongnya ke tepi kolam.
Ketiga, mereka akan membersihkan dasar air dangkal dari batu besar yang memiliki berat hingga 2 kilogram, dan memindahkannya ke tepi kolam dengan maksud membuat sebuah bendungan. Metode inilah yang paling efektif untuk mencegah sarang dari sapuan banjir atau arus sungai.
Ketika kolam selesai dibangun, induk katak akan tetap menjaga dan mengawasi anak-anaknya di malam hari untuk memastikan agar sarangnya aman dari predator.
"Fakta bahwa kita baru saja menemukan perilaku ini menunjukkan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang beberapa makhluk paling spektakuler di planet kita," kata Mark-Oliver Rödel, pemimpin proyek dan presiden Frogs & Friends.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap bahwa temuan kami, dikombinasikan dengan penelitian lebih lanjut yang sedang berlangsung, akan meningkatkan pemahaman kami tentang kebutuhan katak Goliath sehingga kami dapat membantu mendukung kelangsungan hidupnya."
Populasi katak goliath di Kamerun dan Guinea Ekuatorial semakin menurun. Perburuan dan penggundulan hutan telah menyebabkan jumlah populasi katak goliath anjlok hingga 50 persen dalam kurun waktu 10 tahun.
Kini, katak terbesar di dunia itu dikategorikan dalam satwa terancam punah, dan masuk dalam Daftar Merah (Red List) Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, IUCN).
Live Update