Kenapa Orang Suka Garuk Kepala Saat Bingung?

23 Juli 2018 12:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menggaruk kepala (Foto: nick@/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Menggaruk kepala (Foto: nick@/Flickr)
ADVERTISEMENT
Banyak orang, secara sadar atau tidak, sering menggaruk-garuk kepalanya saat sedang berpikir atau bingung dalam menghadapi sesuatu. Belum ada penjelasan pasti atas kebiasaan ini. Namun begitu ada pendapat yang mengatakan bahwa garuk kepala merupakan kebiasaan turunan dari nenek moyang kita.
ADVERTISEMENT
Matther Alice, kolumnis San Diego Reader, menuliskan bahwa segala macam kebiasaan yang berkaitan dengan menggunakan tangan ke arah kepala berasal dari kebiasaan manusia zaman dahulu melempar batu sebagai cara mereka mengekspresikan emosi. Dan kebiasaan mengekspresikan emosi seperti itu terbawa hingga sekarang.
"Ketika kita menghadapi suatu masalah rumit, kita mengalami perasaan frustasi, serta marah, dan sering tanpa kita sadari tangan kita telah ada di atas (kepala)," jelas Alice di San Diego Reader. "Namun di masa modern ini, sangat tidak sopan untuk menyerang langsung sumber masalah. Jadi kita berusaha menggantinya dengan gerakan menggaruk kepala atau menggosok dagu," tambahnya.
Menggaruk kepala (Foto: OpenClipart-Vectors/PIxabay)
zoom-in-whitePerbesar
Menggaruk kepala (Foto: OpenClipart-Vectors/PIxabay)
Hipotesis Alice Didukung Sejumlah Penelitian
Ada juga sebuah studi yang dipublikasikan di Psychology Today pada 2009 lalu, yang mengatakan hal tersebut bagaikan empeng bagi kita.
ADVERTISEMENT
"Ketika kita sedang mengalami stres, otak memerlukan adanya gerakan tangan untuk menyentuh tubuh," ujar pemimpin studi, Joe Navarro, dikutip dari How Stuff Works. "Hal tersebut berfungsi seperti empeng yang menenangkan seorang individu ketika adanya rasa takut, stres dan yang lainnya."
Di samping itu, riset terbaru juga mendukung penjelasan tersebut. Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada 2017 lalu, para ilmuwan mempelajari gerakan menggaruk kepala pada 45 kera rhesus.
Menggaruk kepala (Foto: Steven Straiton/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Menggaruk kepala (Foto: Steven Straiton/Wikimedia Commons)
Hasil penelitian menunjukkan, kegiatan menggaruk kepala biasa terjadi saat tingkat stres kera sedang tinggi, seperti saat berada di dekat kera asing. Bahkan kera yang sering menggaruk secara signifikan lebih jarang diserang oleh kera asing.
"Menggaruk kepala mungkin menjadi tanda atas stres, maka kera mungkin akan menghindari menyerang kera yang terlihat demikian. Individu yang sedang stres tidak dapat diprediksi sikapnya atau mungkin sangat lemah, yang diartikan oleh kera bahwa menyerangnya bisa sangat berisiko atau malah tidak berfaedah," tulis Jamie Whitehouse, pemimpin riset tersebut dalam makalahnya.
ADVERTISEMENT
Menggaruk kepala (Foto: Eric Kilby/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Menggaruk kepala (Foto: Eric Kilby/Flickr)