Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sebuah tim arkeologi yang dipimpin oleh Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Peninggalan Purba Mesir (Supreme Council of Antiquities), menemukan sebuah kompleks kuburan yang diperkirakan berusia 4.500 tahun di sebelah tenggara Piramida Giza. Penemuan kompleks kuburan itu diumumkan langsung oleh Kementerian Purbakala Mesir pada Sabtu (4/5) lalu.
ADVERTISEMENT
Beberapa kuburan ditemukan di kompleks permakaman kuno tersebut. Salah satu kuburan tertua adalah milik dua orang yang diduga memiliki jabatan tinggi pada masa kehidupannya. Mereka adalah Behnui-Ka dan Nwi. Masing-masing nama mereka tertulis pada ukiran di sarkofagus-sarkofagus di dalam kuburan itu.
Namun, tidak ada informasi yang menjelaskan lebih detail ihwal kehidupan kedua orang tersebut. Meski begitu, hasil analisis terhadap artefak dan prasasti hieroglif dalam kuburan mengungkapkan bahwa kedua lelaki itu hidup 4.500 tahun yang lalu. Para sejarawan sering menyebut masa itu sebagai Dinasti Kelima, yakni masa setelah Piramida Giza dibangun.
Menurut prasasti di kuburan tersebut, Behnui-Ka merupakan seorang imam dan hakim yang memegang sejumlah gelar, termasuk gelar panjang “pemurni raja-raja: Kharfe, Userkaf, dan Niuserre”. Khafre adalah firaun yang memerintahkan pembangunan salah satu Piramida Gaza. Sementara Userkaf dan Niuserre adalah firaun yang memerintah Mesir selama Dinasti Kelima.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dengan Nwi, dia memegang sejumlah gelar, di antaranya adalah “kepala negara bagian besar”, “pengawas permukiman-permukiman baru”, dan “pemurni Raja Kharfe”.
Selain ditemukan sarkofagus, di kompleks kuburan tersebut juga ditemukan banyak artefak, termasuk patung batu kapur yang dapat menggambarkan sosok Behnui-Ka dan Nwi. Ada pula ukiran batu dan dua tmopeng yang terbuat dari kayu dan keramik.
Yang menarik lainnya, para arkeolog juga menemukan fakta bahwa kompleks kuburan itu telah digunakan kembali pada 2.600 tahun lalu. Hal tersebut terlihat dari kuburan tertentu yang dinilai memiliki usia lebih muda dari kuburan-kuburan lainnya.